Kerajaan ini kemudian menjadi anak kerajaan dari kesultanan Cirebon, dan selanjutnya berada dibawah kendali Kesultanan Mataram, Pada masa Sultan Agung.
Pada masa Mataram inilah, teknik persawahan diperkenalkan di tanah Pasundan dan menjadi awal istilah (Gudang Beras) untuk daerah antara Indramayu hingga Karawang-Bekasi.
Dalam strategi penyerangan Sultan Agung ke Batavia wilayah Sumedang dijadikan sebagai wilayah penyedia logistik pangan. Selain itu, aksara Hanacaraka juga diperkenalkan di wilayah Pasundan pada masa ini, dan dikenal sebagai Cacarakan.
Pusat Kota Sumedang juga dirancang pada masa ini, mengikuti pola dasar kota-kota Mataram lainnya. Sebelum Bandung dibangun pada abad ke-19, Sumedang merupakan salah satu pusat Budaya Pasundan yang sangat penting.
Baca Juga: Sejarah Kabupaten Klungkung, Pusat Pemerintahan Raja-raja Bali
3. Masa Pendudukan Belanda
Ketika Pakubuwono I harus memberikan konsesi kepad VOC, wilayah kekuasaan Sumedang diberikan kepada VOC, yang kemudian dipecah-pecah, sehingga wilayah Sumedang menjadi seperti yang dikenal pada masa kemerdekaan Indonesia sekarang ini.
4. Ciri Khas dan Lambang Kabupaten Sumedang
Kabupaten Sumedang memiliki ciri khas sebagai kota kuno khas Pulau Jawa, yaitu terdapat Alun-Alun sebagai pusat kota yang dikelilingi Masjid Agung, rumah penjara, dan kantor pemerintahan.
Ditengah alun-alun kota terdapat bangunan yang bernama Lingga, tugu peringatan yang dibangun pada tahun 1922.
Bangunan tersebut dibangun oleh Pangeran Siching dari Negeri Belanda dan diperesembahkan untuk Pangeran Aria Suria Atmaja atas jasa-jasanya dalam mengembangkan Kabupaten Sumdang.
Lingga diresmikan pada 22 Juli 1922 oleh Gubernur Jenderal Mr.Dr. Dirk Fock. Hingga kini, Lingga dijadikan sebagai lambang daerah Kabupaten Sumedang, dan tanggal 22 April sebagai hari jadi Kabupaten Sumedang.
Baca Juga: Sejarah Kabupaten Indramayu Versi Babad Dermayu dan Kisah Raden Aria Wiralodra
Untuk diketahui, Lambang Kabupaten Sumedang tersebut dibuat oleh R. Mahartanagara, putra seorang Bupati Bandung Rd. Adipati Aria Martanagara, keturunan Sumedang. Lambang tersebut diresmikan menjadi lambang Sumedang Pada 13 Mei 1959.
Berita Terkait
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Sejarah Sirkus OCI Taman Safari, Jadi Sorotan Publik karena Dugaan Eksploitasi
-
Sejarah Telur Paskah dan Maknanya, Tak Hanya Melukisnya Warna-warni
-
Sinopsis The Remarried Empress, Drama Korea yang Dibintangi Shin Min Ah dan Lee Jong Suk
-
Sempat Bertemu Megawati Sebelum Saksikan Teater, Fadli Zon Ungkap Isi Pembicaraannya
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Warga Pilih Beli Emas Batangan, Penjualan Emas Perhiasan Turun di Pekanbaru
-
Harga Emas Antam Nggak Pernah Bosen Naik, Hari Ini Tembus Rp1.980.000/Gram
-
Perempuan Gratis Naik Transportasi Umum di Jakarta Hari Ini, dari LRT Hingga MRT
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
Terkini
-
Cianjur Rawan Predator Anak! Ada 17 Kasus Pencabulan dan Pemerkosaan
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI