SuaraJabar.id - Sejumlah anggota Serikat Buruh PT Chang Shin Indonesia (SB CSI ) asal Karawang punya cara unik dalam menyampaikan keresahan mereka soal upah pada aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (29/11/2021).
Seragam serikat berwarna hitam yang mereka kenakan tampak kontras dengan poster berwarna-warni yang mereka tenteng. Tak hanya warna yang mencuri mata, pun tulisannya menggelitik.
"Cuti nonton drakor (drama korea) ah, (nonton) drama Kang Emil aja lebih seru," tertulis dalam sebuah poster berwarna kuning cerah.
Seorang perwakilan buruh, Acil Syarifuddin menyampaikan, celotehan itu dimaksudkan sebagai sindiran terhadap pemerintah khususnya Pemprov Jabar. Mereka mendesak, agar Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, membuat keputusan tegas menaikkan upah buruh.
"Sistem pengupahan ini atau penentuan regulasi perburuhan kadang seperti drama, berlarut dan membuat sedih," ungkapnya.
Di samping mencari perhatian masyarakat, poster-poster itu sejatinya adalah luapan ekspresi tentang persoalan perburuhan yang kerap mereka alami.
"Ya banyak yang kalau cuti itu kan nonton drakor, tapi sayangnya perusahaan juga masih sering mengahalang-halangi hak cuti kami," katanya.
Selain itu, ada pula poster protes yang bertuliskan penolakan upah murah. Mereka menyebut besaran kenaikan upah jangan disamakan dengan harga seblak.
Acil yang datang bersama puluhan buruh dari Karawang itu berharap agar Pemprov Jabar bisa memenuhi tuntutan mereka.
Baca Juga: Anies Bilang Begini saat Massa Buruh Demo di Depan Balai Kota
"Kami dari Karawang lima bus. Kami tadi ikut jalan kaki juga dari pintu Tol Pasteur menuju Gedung Sate ini. Harapannya agar upah buruh naik secara layak," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ribuan buruh tumpah ruah menggelar unjuk rasa di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (29/11/2021).
Mereka menuntut agar Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menetapkan kenaikan upah minimum kota/kabupaten atau UMK 2022 sesuai dengan rekomendasi terakhir yang sudah disampaikan bupati-walikota.
Kalangan buruh mengaku kecewa setelah mendapat kabar bahwa Ridwan Kamil memberi intruksi agar rekomendasi UMK 2022 dari bupati-walikota direvisi.
"Tadi pagi kami menerima informasi dari beberapa bupati yang menginfokan, katanya mereka disuruh merevisi rekomendasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 tentang Pengupahan," ungkap Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Jawa Barat, Roy Jinto, di lokasi.
Ia menuturkan, rekomendasi kenaikan UMK dari pihak pemerintah kabupaten/kota memiliki besaran yang beragam, dari mulai 3-18 persen.
Berita Terkait
-
Sinopsis Film Tazza 4, Byun Yo Han Siap Jadi Raja Poker Penuh Dendam
-
Kapten Malut United Sebut Kemenangan atas Persib Bandung Sebagai Kado Ulang Tahun Pelatih
-
MU Pasang Target Tinggi Usai Berhasil Kalahkan Persib Bandung
-
Selang Urine Tertinggal di Ginjal Pasien, Dokter RS Borromeus Divonis Langgar Disiplin
-
Yance Sayuri vs Marc Klok, Siapa Gajinya Lebih Besar?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pecah Rekor! Indonesia Akhirnya Ekspor Langsung 48 Ton Durian Beku ke Tiongkok
-
Gandeng Sandiaga Uno, Kadin Tasikmalaya Perkuat Ekosistem Bisnis Nasional
-
Masuk Usia 130 Tahun, BRI Kenang Raden Bei Aria Wirjaatmadja sebagai Pendiri Visioner
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya