Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 30 November 2021 | 18:45 WIB
Ribuan buruh dari berbagai serikat terpantau memadati depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (30/11/2021). [Suara.com/M Dikdik RA]

SuaraJabar.id - Buruh yang menggelar aksi massa untuk mengawal penetapan UMK 2022 di sepan Gedung Sate, Kota Bandung menolak untuk melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Mereka bersikeras ingin melakukan audiensi dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Buruh menolak untuk melakukan audiensi karena menilai Uu Ruzhanul Ulum tak memiliki kewenangan dalam penetapan UMK 2022.

"Ada informasi tadi, Wagub mau menerima, kami tidak mau karena SK Wagub tidak ada dalam UMK, yang ada SK Gubernur. Kami minta Gubernur yang menemui buruh, kemarin Gubernur DKI, Anies Baswedan menemui ketika aksi, masa Gubernur Jabar ngga berani nemuin rakyatnya," ujar Ketua DPD KSPSI Jabar Roy Jinto pada Selasa (30/11/2021).

Baca Juga: Wali Kota Benyamin Ungkap Bocoran UMK Tangsel 2022, Bakal Ada Kenaikan

Selain itu, menurutnya para buruh tidak akan melakukan audiensi jika tidak diterima langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Kami sudah sepakat dengan para pimpinan tingkat Jabar bahwa hari ini kalau tidak Gubernur yang menerima sama seperti kemarin, kami tidak akan mau ada perwakilan masuk ke dalam," lanjutnya.

Selanjutnya, Roy menginstruksikan kepada aksi massa untuk tidak meninggalkan Gedung Sate hingga Surat Keputusan ditandatangani oleh Gubernur.

"Oleh karena itu saya instruksikan kepada seluruh peserta aksi hari ini, jangan membubarkan diri sampai SK itu ditandatangani sesuai dengan harapan kami," lanjutnya.

"Ini kondisi hari ini kawan-kawan. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh kaum buruh se-Jabar, kita harus bersatu, kita bertahan hari ini. Apapun yang terjadi kita bertahan hari ini sampai Gubernur Jabar menemui kita," ujarnya.

Baca Juga: Serikat Buruh Sweeping Perusahaan di Cianjur, Ribuan Karyawan Diajak Unjuk Rasa ke Bandung

Menurut pantauan di lapangan, massa bertahan untuk melakukan aksi meski diguyur hujan.

Beberapa bahkan sempat menyalakan flare hingga membuat kondisi sempat memanas.

Selain itu, beberapa massa sempat bentrok dengan petugas dan menggoyangkan pagar kawat untuk mencoba masuk ke Gedung Sate.

Load More