Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 07 Desember 2021 | 23:28 WIB
Ilustrasi gempa bumi. [Antara]

SuaraJabar.id - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 2,8 mengguncang Kabupaten Bandung pada Selasa (7/12/2021) pukul 18.18 WIB. Gempa Bandung ini getarannya dirasakan oleh warga di Pangalengan,

Dari informasi yang dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa Bandung terkini tersebut berlokasi di darat, tepatnya di 7,24 LS dan 107,64 BT, atau 11 km tenggara Kabupaten Bandung. Kedalaman gempa tercatat berada di 16 km.

Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela.

Gempa bumi yang digambarkan peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan masyarakat, dapat dirasakan di Pangalengan dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca Juga: Tantang Persebaya, Robert Alberts: Persib Harus Tunjukkan Karakter

Melansir BMKG, skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Satuan ini diciptakan seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.

Skala Mercalli terbagi menjadi 12 kategori dampak guncangan gempa bumi. Adapun dampak gempa yang dimaksudkan pada setiap kategori adalah sebagai berikut:

  • I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang;
  • II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang;
  • III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu;
  • IV MMI: Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi;
  • V MMI: Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti;
  • VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan;
  • VII MMI: Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sementara itu, pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan;
  • VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh;
  • IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus;
  • X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam;
  • XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali;
  • XII MMI: Hancur sama sekali, gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

Load More