Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 10 Desember 2021 | 16:48 WIB
Donor Darah Yayasan Al-Kahfi

SuaraJabar.id - Di Indonesia masih banyak masyarakat yang takut menjadi pendonor darah. Banyak alasan yang disebutkan, antara lain tidak memiliki banyak waktu bahkan takut jarum suntik. perhatikan syarat donor darah.

Padahal, sumbangan darah dari satu pendonor bisa menyelamatkan tiga nyawa yang membutuhkan.

Standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong darah pertahun (2 persen jumlah penduduk Indonesia), sedangkan produksi darah dan komponennya saat ini sebanyak 4,1 juta kantong dari 3,4 juta donasi.

Nah, bagi kalian yang punya banyak waktu dan nggak takut sama jarum suntik ataupun phobia melihat darah dan punya niat mendonorkan darah, ada syarat yang perlu kamu ketahui.

Baca Juga: Makan Sendirian Bisa Tingkatkan Risiko Masalah Jantung bagi Wanita, Ini Kata Studi

Mengutip akun resmi Palang Merah Indonesia (PMI) ayodonor.pmi.or.id, ada beberapa syarat bagi calon pendonor sebelum mendonorkan darahnya.

PT Semen Tonasa berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar menyelenggarakan kegiatan donor darah Selasa, 26 Oktober 2021 [SuaraSulsel.id / Istimewa]

Berikut syarat donor darah:

  • Sehat jasmani dan rohani
  • Usia 17 sampai dengan 65 tahun
  • Berat badan minimal 45 kg
  • Tekanan darah : sistole 100 - 170, diastole 70 - 100
  • Kadar haemoglobin 12,5g persen sampaidengan 17,0g persen
  • Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal 5 kali dalam 2 tahun)

Sebelum kamu mendonorkan darah, kamu juga harus tahu panduan bagi pendonor.

Berikut panduan pendonor:

  • Tidur minimal 4 jam sebelum donor.
  • Makanlah 3 - 4 jam sebelum menyumbangkan darah. Jangan menyumbangkan darah dengan perut kosong.
  • Minum lebih banyak dari biasanya pada hari mendonorkan darah (paling sedikit 3 gelas)
  • Setelah donor beristirahat paling sedikit 10 menit sambil menikmati makanan donor, sebelum kembali beraktifitas
  • Kembali bekerja setelah donor darah tidak berbahaya untuk kesehatan
  • Untuk menghindari bengkak di lokasi bekas jarum, hindari mengangkat benda berat selama 12 jam
  • Banyak minum sampai 72 jam ke depan untuk mengembalikan stamina
Seorang warga mendonorkan darahnya di dalam mobil pelayanan keliling di kompleks Center Point, Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo [ANTARA/Adiwinata Solihin]

Agar kalian semakin yakin untuk berbuat sosial dengan cara donor darah, berikut manfaat donor darah:

Baca Juga: Fungsi Leukosit dan Kadar Normal Sel Darah Putih

1. Mendeteksi Penyakit Serius

Sebelum kalian mendonorkan darah, petugas akan selalu menerapkan prosedur. Prosedur standarnya adalah pemeriksaan darah untuk mendeteksi penyakit serius. Sebut saja HIV, sifilis, hepatitis B, hepatitis C, hingga malaria.

Hal ini penting dilakukan demi mengantisipasi adanya penularan penyakit melalui transfusi darah.

2. Meningkatkan Produksi Sel Darah

Ketika melakukan donor darah, sel darah memang akan berkurang. Namun, sumsum tulang belakang akan segera memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan yang hilang.

3. Menjaga Kesehatan Emosi

Menurut penelitian dari Mental Health Foundation, donor darah juga bisa menjaga kesehatan emosi seseorang. Membantu orang lain, seperti mendonorkan darah bisa mengurangi tingkat stres hingga membantu menghilangkan perasaan negatif.

4. Menjaga Kesehatan Jantung

Rajin mendonorkan darah kira-kira mampu menurunkan risiko serangan jantung hingga 88 persen. Mendonorkan darah juga bisa meminimalkan risiko kanker, stroke, dan serangan jantung. Menariknya lagi, manfaat donor darah juga bisa membuat kadar zat besi dalam darah jadi stabil.

Itulah syarat donor darah. Semoga bermanfaat bagi kalian dan semakin meningkatkan jiwa sosial.

Kontributor : Achmad Ali

Load More