SuaraJabar.id - Anak usia 6-11 tahun di 438 Sekolah Dasar (SD) dan 31 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kota Bandung ditargetkan untuk mengikuti vaksinasi COVID-19.
Pemerintah Kota bandung sendiri saat ini sudah mulai melakukan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun.
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan vaksinasi usia 6-11 tahun merupakan upaya membentuk kekebalan kelompok, termasuk sebagai upaya agar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berjalan lebih baik.
"Selesai target itu kalau sebarannya merata dua sampai tiga bulanan selesai,” kata Yana di Taman Dewi Sartika, Balai Kota Bandung, Kamis (16/12/2021) dikutip dari Antara.
Menurutnya target sasaran bagi usia 6-11 tahun yaitu sebanyak 233.175 anak. Yana optimis vaksinasi di Kota Bandung berjalan optimal dan cepat, melihat lokus lebih mudah dan terdata dengan baik di setiap sekolah.
“Kami yakin karena lokasinya itu di sekolah. Lebih memudahkan untuk kita melakukan proses vaksinasi. Meskipun ada aturan, mereka tetap harus mendapatkan vaksin wajib, seperti Campak dan sebagainya, dan itu jaraknya harus 4 minggu,” kata Yana.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan target vaksinasi usia 6-11 tahun selesai sekitar tiga bulan karena anak usia tersebut harus terintegrasi vaksinasi program nasional yaitu bulan imunisasi anak sekolah.
“Harus terintegrasi vaksinasi yang program nasional, bulan imunisasi anak sekolah. Siswa kelas 1, kelas 2 itu sedang bulan imunisasi anak sekolah untuk Campak, Difteri dan Tetanus. Jadi itu menjadi bagian sama memberikan perlindungan kepada semua,” kata Ahyani.
Jika Nomor Induk Kependudukan (NIK) bermasalah, menurutnya Mobil Memberikan Pelayanan Keliling (Mepeling) dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Disdukcapil) tersedia di area vaksinasi.
“Jadi ada di KK (Kartu Keluarga), makannya kita hadirkan dari Disdukcapil bagi anak yang ada masalah dengan NIK,” katanya.
Sedangkan untuk lokasi vaksinasi, menurutnya tergantung permohonan pihak sekolah. Sehingga sentra vaksinasi juga menurutnya bisa digelar di sekolah masing-masing.
“Tergantung permohonan sekolah, kalau bisa laksanakan di sekolahnya itu kita akan laksanakan. Tapi kalau mau manfaatkan sentra vaksin, kita akan fasilitasi,“ kata dia.
Berita Terkait
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Benarkah Vaksinasi Campak Bisa Picu Kecacatan Anak? Ini Penjelasan Dokter
-
Dedi Mulyadi Larang Study Tour, Sejumlah Kepala Daerah di Jabar Membangkang, Siapa Saja?
-
Vaksinasi Melonjak, Cuci Tangan Meningkat: Rahasia Keluarga Sehat Ternyata Ada di Tangan Ayah!
-
Beda Sikap dengan Dedi Mulyadi, Wali Kota Bandung Tak Larang Study Tour, Asal..
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Selebgram Cianjur RW Diduga Gelapkan Dana Talangan Buronan Interpol, Polisi Siapkan...
-
Mengenang Jejak Pengabdian Dini Yuliani: Dari Pebisnis Ulung hingga Ketua PKK
-
26 Tambang di Jabar Ditutup Dedi Mulyadi, Menteri ESDM : Saya Belum Tahu
-
Dedi Mulyadi Bagikan Kabar Duka!
-
6 Desa di Cisolok Sukabumi Terendam, Ribuan Jiwa Mengungsi: Ini Kebutuhan Prioritas!