SuaraJabar.id - Di tengah laju urbanisasi yang semakin tak terbendung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengambil langkah strategis untuk memastikan wilayahnya tetap bisa "bernapas".
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, secara resmi menggandeng para penggiat dan komunitas lingkungan dalam sebuah misi ambisius mempercepat pembangunan hutan kota yang berkelanjutan di kawasan perkotaan.
Ini bukan sekadar program seremonial, melainkan sebuah 'pernyataan perang' terhadap hilangnya ruang terbuka hijau, lewat sebuah kolaborasi yang menempatkan partisipasi publik sebagai kunci utamanya.
"Ini Bukan Sekadar Menanam Pohon, Tapi Membangun Masa Depan"
Dalam rapat koordinasi yang digelar di Pendopo Bupati, Cibinong, pada Selasa (15/7/2025), Bupati Rudy Susmanto menegaskan bahwa era pemerintah bekerja sendiri sudah berakhir.
Menurutnya, untuk mengembalikan citra Bogor sebagai kawasan hijau, dibutuhkan kekuatan bersama.
“Kabupaten Bogor punya potensi besar untuk kembali menjadi kawasan hijau. Tapi kita tidak bisa bergerak sendiri. Kita butuh sinergi dari para pegiat lingkungan, masyarakat, dan pemerintah. Ini bukan sekadar menanam pohon, tapi membangun masa depan,” ujar Bupati Rudy dengan nada optimistis.
Ia menekankan bahwa inisiatif ini adalah bagian integral dari strategi pembangunan jangka panjang yang tidak hanya mengejar pertumbuhan fisik, tetapi juga menjaga keseimbangan ekologis dan keberlanjutan.
“Kita tidak ingin pembangunan hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga harus memperhatikan daya dukung lingkungan. Melalui hutan kota, kita ingin hadirkan ruang hidup yang sehat, hijau, dan bermanfaat bagi generasi mendatang,” kata Rudy.
Baca Juga: Dari Batik Khas Hingga Pendopo Kewedanaan, Kampung Urug Kini Resmi Jadi Kawasan Heritage Bogor
Kolaborasi ini akan segera ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkret. Pemerintah daerah bersama para pegiat lingkungan akan mulai memetakan sejumlah titik strategis yang dinilai paling ideal untuk pengembangan hutan kota.
Lebih dari itu, program ini akan diintegrasikan secara serius ke dalam perencanaan tata ruang wilayah (RTRW). Ini artinya, pembangunan hutan kota bukan lagi sekadar proyek sisipan, melainkan menjadi bagian yang dilindungi dan direncanakan dalam cetak biru pembangunan Kabupaten Bogor ke depan.
Program ini juga akan diselaraskan dengan gerakan lingkungan lainnya, seperti pengelolaan sampah, pengendalian dampak perubahan iklim, dan edukasi kepada masyarakat luas.
Berita Terkait
-
Dari Batik Khas Hingga Pendopo Kewedanaan, Kampung Urug Kini Resmi Jadi Kawasan Heritage Bogor
-
Eva Rudy Susmanto Siap Berantas Sampah
-
Sungai Dicemari Limbah Oranye, Pabrik Ditutup Sementara!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
Izin Tempat Wisata Eiger Adventure & Hibisc Fantasy di Kawasan Puncak Terancam Dicabut
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Tertipu Rayuan Maut Orang Dalam, 10 Pencari Kerja di Bekasi Gigit Jari Uang Melayang
-
Beli Sembako Harus Pakai Perahu, Warga Eretan Wetan Menyerah pada Laut: Kami Mau Pindah
-
PKL Simpang Bara Bakal Digeser ke Situ Babakan, Solusi Jitu Urai Macet Kampus IPB?
-
BRI Bangun Ekosistem UMKM Inklusif dengan Pemberdayaan Difabel
-
Kinerja BRI 2025 Tumbuh, Segmen Bullion dan Emas Jadi Andalan Baru