Scroll untuk membaca artikel
Nur Afitria Cika Handayani
Senin, 20 Desember 2021 | 12:15 WIB
Ilustrasi mesin mobil. (Shutterstock)

Sementara untuk pertalite yang biasa menjadi opsi, karena harganya lebih murah, memiliki nilai oktan 90. Lalu, premium yang kini mulai menghilang dari pasaran memiliki nilai oktan 88.

2. Endapan Karbon

Setiap pembakaran yang terjadi pada ruang bakar mesin mobil akan menciptakan deposit. Deposit ini bisa mengendap di ruang bakar, bahkan mengurangi volume ruang bakar, jika sudah menumpuk.

Jika situasi sudah begini, meski sudah menggunakan bahan bakar yang sesuai, kompresi mesin mobil tetap akan meningkat dan akhirnya terjadi knocking.

Baca Juga: Arti Knocking dan 5 Penyebabnya di Mesin Mobil, Begini Cara Mengatasinya

Endapan karbon juga menjadi sumber panas. Situasi itu membuat bahan bakar yang bercampur udara masuk akan lebih cepat terbakar, meski busi dalam situasi belum memercikan api.

Agar tak terjadi endapan karbon, perawatan mobil perlu dilakukan, dengan cara rutin membersihkan ruang bakar.

Jika ruang bakar sudah bersih, lalu ada niatan untuk mengganti bahan bakar dengan nilai oktan tinggi, ini sudah aman untuk dilakukan.

Itulah dua masalah yang paling kerap terjadi ketika mobil mengalami knocking. Selain dua hal tersebut, masih ada juga penggunaan busi yang tidak tepat serta suplai bahan bakar dan udara tidak sesuai standar.

Jika ada masalah knocking artinya mobil perlu dirawat lebih baik lagi. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang perawatan mobil.

Baca Juga: Acara Kopdar Komunitas Heboh Gara-Gara Kelakuan Kucing 'Nginep' di Mesin Mobil, duh!

Kontributor : Lukman Hakim

Load More