Ari Syahril Ramadhan
Senin, 20 Desember 2021 | 18:57 WIB
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak di bawah umur. [SuaraJogja.com / Ema Rohimah]

SuaraJabar.id - Sidang kasus kekerasan seksual dengan korban belasan santriwati di Bandung dengan terdakwa seorang guru berinisial HW di Pengadilan Negeri Bandung digelar tertutup.

Hal tersebut diungngkapkan Kasipenkum Kejaksaan Tinggi atau Kejati Jawa Barat Dodi Gazali Emil. Ia memastikan proses persidangan kasys tersebut bakal digelar secara tertutup.

Dodi mengatakan, sidang lanjutan yang akan digelar Selasa (21/12/2021) masih beragendakan pemeriksaan saksi. Sidang akan digelar secara daring dan luring.

"Kemudian posisi terdakwa mengikuti sidang melalui daring dari Rutan Kebon Waru," kata Dodi dikutip dari Antara, Senin (20/12/2021).

Baca Juga: Warga Bandung dan Garut Terperosok ke Jurang saat Cari Makam Keramat di Gunung Bitung

Menurut Dodi, sidang akan menghadirkan tiga orang saksi anak sebagai korban asusila sehingga sidang tidak terbuka untuk umum.

"Saya belum tahu pasti jumlahnya ya, cuma ada yang hadir di pengadilan dan ada yang daring, totalnya tiga (saksi)," kata dia.

Adapun HW didakwa telah melakukan tindakan asusila kepada 12 santriwatinya. Aksi tidak terpujinya itu menyebabkan para korban mengalami kehamilan hingga melahirkan.

HW didakwa melakukan aksi tersebut pada rentang waktu 2016 hingga 2021. Dia disebut melakukan aksi tersebut di sejumlah tempat mulai dari pondok pesantren hingga penginapan seperti hotel dan apartemen.

Pada sidang HW tersebut, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Asep N Mulyana direncanakan hadir langsung sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Baca Juga: Pemkot Bandung Klaim Warga Divaksinasi Dosis Pertama Tembus 100 Persen

Load More