SuaraJabar.id - Taman Nasional Baluran Situbondo merupakan kawasan pelestarian yang mempunyai ekosistem asli yang dikelola dengan sistem zonasi untuk penlitian, ilmu pengetahuan, budidaya, pariwisata dan lain sebagainya.
Pengelolaan taman ini dilandaskan berdasar prinsip konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan melalui tiga P yakni Perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Taman Nasional Baluran Situbondo terletak di sebelah selatan Selat Madura, dekat dengan Selat Bali, dekat dengan Desa Wonorejo, Sungai Bajulmati, Desa Bajulmati, dan Desa Watukebo, dekat dengan Sungai Kelokoran dan Desa Sumberwaru.
Lokasi Taman Nasional Baluran Situbondo tidak sulit ditemukan dengan akses jalan yang memudahkan pengunjung.
Baca Juga: Penelitian di Afrika Selatan: Pasien Varian Omicron Jarang Perlu Dirawat Inap
Oleh karena itu, Taman Nasional Baluran Situbondo menjadi menarik untuk dikunjungi.
Pada tahun 1920, Taman Nasional Baluran Situbondo belum ada, awalnya yakni kawasan Baluran.
Pada tahun tersebut adanya usulan pencadangan hutan Bitakol yang akan ditetapkan sebagai area hutan produksi tanaman jati. Kemudian pada 1928, pada masa pendudukan Hindia Belanda, daerah tersebut dirintis sebagai suaka margasatwa oleh Kebun Raya Bogor.
Rintisan tersebut yakni atas usulan A. H. Loedeboer, seorang pemegang konsensi lahan perkebunan pada sebagian kawasan Baluran, tepatnya di daerah Labuhan Merak dan Gunung Mesigit saat itu.
Selanjutnya pada tahun 1930, tepatnya tanggal 23 Januari, terbitlah Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda Nomor 83 yang menyatakan bahwa Baluran ditetapkan sebagai Hutan Lindung.
Baca Juga: Puluhan Ekor Babi Mati Mendadak di Agam Positif Terpapar Virus Flu Babi Afrika
Pada tahun 1930, pada tanggal 25 September 1937, Pemerintah Hindia Belanda menerbitkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 9, Lembaran Negara Hindia Belanda 1937 Nomor 544 yang menyatakan bahwa Baluran diubah menjadi Suaka Margasatwa seluas 25.000 hektare.
Berita Terkait
-
Uniknya Keluarga Mzee Ernesto: Punya 16 Istri, 100 Anak dan 144 Cucu Yang Hidup di Desa Kecil
-
Wanita Kulit Putih Tempuh Jalur Hukum Usai Lahirkan Bayi Kulit Hitam
-
Tegas! PM Grenada Tuntut Ganti Rugi Perbudakan dari Eropa di Depan Presiden Komisi Eropa
-
Sosok Muhsin Hendricks, Imam Masjid Gay Pertama di Dunia yang Ditembak Mati di Afrika Selatan
-
Viral Video Imam Masjid Gay Muhsin Hendricks Ditembak Mati di Afrika Selatan
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Sidak Pasar Kosambi, Satgas Pangan Polda Jabar Tidak Temukan MinyaKita Tak Sesuai Takaran
-
Pemkot Depok Sidak MinyaKita di Pasar Sukatani, Temukan Takaran Produk Tak Sesuai dan Harga di Atas HET
-
Sidak Pasar Gudang, Polres Sukabumi Kota Temukan MinyaKita yang Isinya Tidak Sesuai Ketentuan
-
Pemdaprov Jabar Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Untuk Mitigasi Bencana
-
Program Mudik Gratis 2025 Pemprov Jawa Barat: Cara Daftar, Rute, Jadwal dan Kuota