Scroll untuk membaca artikel
Nur Afitria Cika Handayani
Sabtu, 25 Desember 2021 | 10:18 WIB
Gunung Honje berada di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. (Sumber: ujungkulon.org)

SuaraJabar.id - Taman Nasional Ujung Kulon merupakan destinasi wisata yang terletak di paling barat pulau Jawa, Indonesia.

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan tempat wisata yang dekat dengan Pulau Peucang, Pulau Handeuleum, dan Pulau Panaitan.

Taman Nasional Ujung Kulon menjadi taman nasional paling tua di Indonesia.

Taman ini menjadi warisan dunia. Penetapan Taman Nasional Ujung Kulon menjadi warisan dunia adalah oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 1991. Wilayah ini dihuni sekitar 50 hingga 60 badak.

Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Banten, Cocok Dikunjungi Akhir Pekan

Awalnya, Taman Nasional Ujung Kulon merupakan daerah pertanian hingga Gunung Krakatau meletus pada tahun 1887 dan membumihanguskan seluruh penduduknya.

Akhirnya kawasan ini kembali menjadi hutan. Kemudian pada tahun 1921, muncul rekomendasi dari Perhimpunan The Netherlands Indies Society for the Protectin of Nature, Semenanjung Ujung Kulon, dan Pulau Panaitan yang ditetapkan sebagai Kawasan Suaka Alam melalui SK Pemerintah Hindia Belanda.

Selanjutnya pada tahun 1937, Kawasan Suaka Alam tersebut diubah menjadi Kawasan Suaka Margasatwa dengan memasukkan Pulau Peucang dan Pulau Panaitan.

Kemudian pada tahun 1958, Menteri Pertanian menetapkan Kawasan Ujung Kulon berubah status kembali menjadi Kawasan Suaka Alam.

Berikutnya pada tahun 1967, Menteri Pertanian pada tanggal 16 Maret, menetapkan Kawasan Gunung Honje hingga Semenanjung Ujung Kulon ditetapkan sebagai Cagar Alam Ujung Kulon.

Baca Juga: Dermaga Cidaun Ambruk, Tiga Wisatawan Ujung Kulon Jatuh ke Laut

Kemudian pada tahun 1979, Kawasan Gunung Honje dimasukkan ke wilayah Cagar Alam Ujung Kulon.

Pada tahun 1992, Ujung Kulon ditetapkan sebagai Taman Nasional Ujung Kulon. Kemudian pada 1980, dilaksanakan penetapan Tata Batas di Cagar Alam Gunung Honje.

Pada 1995, dilaksanakan rekonstruksi Batas Taman Nasional Ujung Kulon.
Selanjutnya pada tahun 1999, Badan Planologi Kehutanan memasang rambu suar.

Taman Nasional Ujung Kulon menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik dan tiketnya dapat diperoleh dengan harga terjangkau.

Tiket masuk ke Taman Nasional Ujung Kulon dapat diperoleh di Kantor Balai Taman Nasional di Labuan atau pos Tamanjaya.

Fasilitas yang diberikan berupa penginapan dan keamanan. Pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon ditingkatkan oleh UNESCO dalam bentuk dukungan berupa pendanaan dan teknis.

Tag

Load More