SuaraJabar.id - Mantan Wakil Wali Kota Banjar, Akhmad Dimyati buka suara terkait kasus dugaan korupsi yang menjerat pasangan duetnya yakni mantan Wali Kota Banjar Herman Sutrisno.
Wali Kota Banjar periode 2003-2008 dan 2008-2013 itu ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek pekerjaan infrastruktur pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Banjar pada tahun 2008-2013.
Menanggapi ditetapkannya Herman sebagai tersangka, Akhmad Dimyati mengaku ikut prihatin atas kasus yang menimpa pasangan duetnya.
Karena sebelumnya ia juga pernah bersama-sama memimpin Kota Banjar selama dua periode. Menurutnya, saat ini yang terpenting adalah menjadikan kejadian tersebut sebagai pelajaran agar Kota Banjar bisa lebih baik lagi kedepannya.
Selain itu, ia juga mengajak kepada semua pihak untuk mengambil hikmah. Serta menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
“Atas nama pribadi tentu saya merasa prihatin atas kejadian ini. Yang paling penting menurut saya, bagaimana mengambil pelajaran supaya Banjar lebih baik lagi,” ucapnya dikutip dari HR Online-jejaring Suara.com, Sabtu (25/12/2021).
Terpisah, seorang aktivis pemuda Kota Banjar, Andi Maulana mengatakan, semua pihak harus menghormati proses hukum yang berlaku. Hukum harus tetap ditegakkan.
Meski begitu, lanjutnya, terlepas dari kasus tersebut tentunya masyarakat tidak bisa melupakan jasa-jasa HS sebagai tokoh yang membangun dan memajukan Kota Banjar.
Menurutnya, pembangunan yang telah dilakukan selama ini sangat berdampak positif. Masyarakat Kota Banjar juga bisa merasakannya langsung.
Baca Juga: KPK Fasilitasi Kunjungan Daring bagi Keluarga Tahanan yang Rayakan Natal
“Terlepas dari itu, tentu kita tidak bisa melupakan jasa-jasanya dalam membangun Kota Banjar. Satu hal lagi bahwa kesalahan adalah fitrah manusia, dan beliau juga manusia yang tak lepas dari kesalahan,” kata Andi
Sebelumnya pada Kamis (23/12/2021), dalam kasus tersebut KPK tetapkan eks Walikota Banjar, HS, dan RW seorang pengusaha.
Berita Terkait
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Demi Yakinkan Pensiunan, KPK Rela Pinjam Uang Tunai Rp300 Miliar untuk Dipamerkan
-
KPK Jelaskan Alasan Pamer Duit Rp300 Miliar yang Diserahkan ke PT Taspen
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
3 Rekomendasi HP Murah Kualitas Bagus untuk Mahasiswa 2025: Spek Dewa, Harga Sahabat Kosan!
-
3 Laboratorium Rahasia Narkotika Beroperasi di Bogor dan Cimahi
-
Geger Penemuan Kerangka Manusia di Irigasi Karawang
-
Ego 3 Kades di Karawang Nyaris Gagalkan Proyek Banjir Vital! Dedi Mulyadi Turun Tangan, Ini Hasilnya
-
Keseimbangan Air di Tengah Industri: Tantangan, Riset, dan Upaya Konservasi