Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 29 Desember 2021 | 06:58 WIB
ILUSTRASI - Mural larangan merokok menghiasi salah satu dinding di RW.06 Kelurahan Kayu Manis, Matraman, Jakarta, Jumat (8/10/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJabar.id - Daya beli warga Kabupaten Bogor tercatat mengalami penurunan selama masa pandemi COVID-19.

Namun di tengah menurunnya daya beli, pengeluaran warga Kabupaten Bogor dalam belanja rokok justru mengalami peningkatan selama pandemi.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Fungsi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani diutip dari Antara, Selasa (28/12/2021).

"Belanja rokok meningkat dari 6,19 persen menjadi 7,06 persen berdasarkan persentase pengeluaran per kapita sebulan menurut kelompok komoditas," ujar Ujang.

Baca Juga: Kubu Habib Bahar Laporkan Balik Husin Shihab ke Polisi

Menurut dia, pada data perbandingan 2019 dan 2020 itu belanja rokok masyarakat bahkan lebih tinggi dari belanja beras yang hanya sebesar 4,89 persen pada 2019 dan 5,46 persen pada 2020.

Padahal, ia mencatat nilai rata-rata pengeluaran per kapita dalam sebulan penduduk di wilayahnya menurun pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya.

"Pada 2019 rata-rata sebulannya pengeluaran per kapita mencapai Rp1,2 juta, tapi 2020 hanya Rp1,1 juta per kapita menurut kelompok komoditas," ujarnya.

Pengeluaran rata-rata per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan, kemudian dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga dalam rumah tangga tersebut.

Sementara, Bupati Bogor, Ade Yasin menyebutkan bahwa pandemi COVID-19 berimbas pada meningkatkan angka kemiskinan di Kabupaten Bogor dari 9,06 persen pada 2019 menjadi 14,2 persen pada 2020.

Baca Juga: Dear Warga Rumpin, Pilih Dibangun Sirkuit Atau TPST?

Menurut dia, laju pertumbuhan ekonomi di wilayahnya melambat menjadi -1,19 persen pada 2020 dibandingkan 2019 yang mencapai 5,85 persen.

"Adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar dan pembatasan kegiatan masyarakat, berdampak pada turunnya aktivitas produksi barang dan jasa terutama yang bertumpu pada sektor ekonomi sekunder dan tersier," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.

Load More