Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 04 Januari 2022 | 19:26 WIB
Tangkapan layar video detik-detik ambruknya jembatan apung Batujajar-Cihampelas, Bandung Barat. [Instagram @infokbb]

SuaraJabar.id - Jembatan apung Batujajar - Cihampelas di Kabupaten Bandung Barat ambruk usai diterjang angin dan air pasang.

Saat insiden terjadi pada Minggu (2/12/2021) lalu, terdapat warga yang tengah melewati jembatan itu menggunakan sepeda motor. Akibatnya, ada warga yang tercebur ke air ketika melewati bagian jembatan yang ambruk.

Menanggapi insiden itu, DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta Jembatan Batujajar Cihampelas (Jembalas) ditutup sementara.

Ketua Komisi III DPRD KBB, Iwan Ridwan mengatakan, pihaknya bersama dinas terkait meminta kepada pengelola untuk mengkaji ulang kelayakan jembatan.

Baca Juga: Ada Sosok Berseragam PNS Mau Beri Bantuan ke Anak-anak, Kades Ganteng: Awas Penipuan

Sambil menunggu hasilnya, jembatan tersebut disarankan ditutup sementara.

"Kita rekomendasikan dihentikan dulu kegiatannya sebelum ada kajian bahwa jembatan itu bisa menjamin keamanan masyarakat," kata Iwan, Selasa (4/1/2022).

Ia menilai, keberadaan jembatan tersebut belum layak digunakan lantaran berisiko tinggi bagi masyarakat yang melintas. Terlebih ketika debit air naik.

"Hasil dari investigasi di lapangan memang jembatan itu, dengan bentangan sepanjang 514 meter dan lebar 2,5 meter di atas permukaan air, berisiko cukup tinggi," tambahnya.

Iwan menyebut, dari sisi pengamanan pun harus lebih diperhatikan oleh pengelola. Pasalnya, risiko terjadinya kecelakaan dengan kondisi jembatan tersebut cukup riskan.

Baca Juga: Anggota Geng Motor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kebun Karet, Polisi Duga Hal Ini

"Apalagi kalau tidak ditunjang dengan safety first atau pengamanan. Apalagi dengan jembatan yang terbuka, lalu juga posisi jembatan pun naik turun dengan bantalan dari kayu," tuturnya.

Polisi PDIP ini juga meminta pengelola menyiapkan langkah antisipatif untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dengan menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana penunjang.

"Misalkan pelampung, perahu karet, ada petugas semacam SAR yang senantiasa berjaga, juga bagaimana pengaturan lalin agar kendaraan yang melintas tidak terlalu banyak," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, berdasarkan informasi di lapangan, jembatan tersebut dibangun bukan dari swakelola masyarakat melainkan dibangun oleh perorangan (investor).

Namun demikian keberadaan jembatan Jembalas ini juga memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat seperti mengurai kecamatan, dengan memperpendek jalur antar Batujajar-Cihampelas.

"Pastilah sedikit banyak menunjang peningkatan ekonomi juga, akan tetapi yang tidak boleh dilupakan bahwa keselamatan dari masyarakat itu jadi prioritas," katanya.

Ia pun menegaskan, pemda tidak bisa melakukan pembiaran terhadap kegiatan di Jembalas tersebut lantaran harus ada kejelasan pihak yang bertanggungjawab atas keberadaan jembatan ini.

"Kita mengimbau kepada pemda untuk bersama-sama mencari solusi terbaik. Karena bagaimana pun juga pengguna jembatan tersebut adalah warga KBB. Kemudian berhak mendapat pelayanan dan perlindungan," pungkasnya.

Load More