Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 06 Januari 2022 | 13:37 WIB
Pengunjung memadati kolam renang air panas di Cipanas, Kabupaten Garut. [Tangkapan Layar]

SuaraJabar.id - Pemandangan lautan manusia berdesakan terpampang di Wisata Air Sabda Alam di Rancabango,  Tarogong Kaler, Kabupaten Garut Jawa Barat.  

Wisata air itu bahkan tertutupi sepenuhnya oleh pelampung yang berjajar berdesakan hingga tak mampu bergerak satu sama lain.  

Ribuan pengunjung memadati kolam ombak sehingga sensasi seharusnya gelombang ombak bak dilaut menjadi tak terasa akibat padatnya pengunjung.  

Waterpark yang terletak di daerah pemandian air panas, Cipanas Garut ini menjadi destinasi wisata baik warga lokal maupun luar daerah yang ingin menikmati sisa libur panjang.  

Baca Juga: Epidemiolog Prediksi Gelombang Ketiga Covid-19 Baru Terjadi Akhir Februari, Ini Sebabnya

Akan tetapi entah apa yang dinikmati jika yang dirasa justru hanya mampu berdiam diatas pelampung tanpa bisa bergerak kemana mana ditengah sinar matahari.  

Itu pulalah yang dikemukakan beberapa warganet yang melihat unggahan akun media sosial Instagram @jakarta_zone pada Kamis (6/1/2022) itu.

"Maju kena mundur kena, duduk diam aja di situ sampai lebaran," tulis akun @rwin***. 

"Udah kaya bebek di sungai," timpal yang lain @sultana***. 

"Bagaimana itu mau bergeraknya," kata akun @herah***. 

Baca Juga: Chat Teman Pakai Kata Kasar Ternyata Dibalas Emaknya, Auto Ditantang: Sini Ribut Sama Gue

Banyak juga warganet yang langsung menyinggung adanya virus baru bernama Omicron yang kini sedang jadi perhatian.  

"Pulang pulang ke Jakarta bawa virus,  terus nularin,  terus kasus meningkat,  tinggal nyalahin pemerintah deh,  kerjanya gak becus lah,  mentingin balapan formula daripada warganyalah inilah itulah dasar manusia," kritik akun @fidian_h***. 

"Hebat gak takut sama si Omicron,  ntar udah sesak napas aja ketakutan, air kencing berjamaah," timpal yang lain  @fannyl***. 

"Pengelolanya yang penting uang gak memperhatikan prokes dan kenyamanan pengunjung," kata akun @amadm***. 

"Gak papa asal jangan salahin pemerintah aja kalau kasus melonjak lagi," tambah akun @sans***. 

Berdasarkan informasi terkini,  Kasus Covid 19 varian Omicron memang melonjak drastis dalam beberapa hari terakhir. Tercatat 254 kasus positif Omicron di Indonesia.

"Total kasus Omicron menjadi 254 kasus, terdiri dari 239 kasus dari pelaku perjalanan internasional,  dan 15 kasus transmisi lokal," ungkap juru bicara Kementerian Kesehatan Dr.  Siti Nadia Tarmizi dikutip dari laman resmi Kemenkes.  

Pihaknya juga membeberkan gejala signifikan belum terlalu terlihat.  

"Dari hasil pemantauan sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala,  kemudian untuk gejala paling banyak adalah batuk sebesar 49% dan pilek 27%," terangnya lagi.  

Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta.  Sejak pertama kali ditemukan pada tanggal 24 November 2021 di Afrika Selatan,  kini Omicron telah terdeteksi terdapat di lebih dari 110 negara.  

Dalam level nasional pergerakan Omicron juga terus mengalami peningkatan sejak dikonfirmasi 16 Desember 2021. 

Nadia menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan individu demi menghindari potensi penularan Omicron  dengan mentaati protokol kesehatan 5 dan vaksinasi harus tetap sejalan.

Kontributor : Ririn Septiyani

Load More