Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 11 Januari 2022 | 17:49 WIB
Warga saat berada di depan rumahnya yang terendam banjir di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (11/1/2022). [ANTARA/Khaerul Izan]

SuaraJabar.id - Banjir yang disebabkan meluapnya air Sungai Ciberes membuat 2.728 jiwa dari 1.082 KK warga Desa Mekarsari dan Desa Gunung Sari di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terdampak banjir setinggi 30-100 cm.

Dari keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir yang terjadi pada Selasa (11/1/2022) itu membuat kurang lebih 719 unit rumah, 6 unit fasilitas ibadah dan 7 unit fasilitas pendidikan terendam banjir.

"Banjir tersebut terjadi setelah sebelumnya hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Cirebon, dan menyebabkan Sungai Ciberes meluap pada Senin (10/1) pukul 18.00 WIB," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Selasa (11/1/2022) dikutip dari Antara.

Tim BPBD Kabupaten Cirebon telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan perangkat desa dan anggota Desa Tangguh Bencana (Destana). Di samping itu, Tim BPBD Kabupaten Cirebon bersama Destana Mekarsari telah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan warga korban lainnya.

Baca Juga: Truk Penambang Pasir Terseret Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru di Lumajang

Selain itu, beberapa alat kebersihan juga telah diberikan kepada warga guna membersihkan sisa lumpur, sampah dan puing lainnya yang terbawa oleh banjir.

Kondisi terkini dilaporkan cuaca cerah berawan dan tinggi muka air mulai berangsur-angsur surut. Adapun tinggi muka air Desa Mekarsari saat ini masih terpantau 40 sentimeter dan Desa Gunung Sari 25 sentimeter.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi prakiraan cuaca di wilayah Kabupaten Cirebon untuk hingga Kamis (13/1) yang menyatakan bahwa hujan ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi pada sore hingga malam hari.

Menyikapi adanya informasi prakiraan cuaca tersebut, BNPB mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah bersama segenap unsur terkait hingga masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi adanya potensi bencana hidrometeorologi

Caranya, dengan melakukan langkah-langkah mitigasi dan pencegahan, seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat.

Baca Juga: Korban Hanyut di Sungai Ciapus Saat Mancing Rizki Ramadhan Belum Juga Ditemukan

Load More