SuaraJabar.id - Kebijakan satu harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter yang dikeluarkan Pemerintah disebut mendatangkan mudarat bagi pedagang kecil.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jawa Barat Nandang Sudrajat. Menurutnya, banyak pedagang di pasar tradisional yang merugi akibat operasi pasar minyak goreng melalui minimarket.
Pasalnya kata dia, operasi pasar tersebut dinilai hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat semata secepatnya.
Di sisi lain, pemerintah juga mendorong pengusaha besar untuk berpromosi dengan harga minyak goreng murah melalui operasi pasar.
Baca Juga: Masih Langka, Pemprov DKI Minta Pedagang Batasi Penjualan Minyak Goreng: 2 Liter per Orang
"Nasib pedagang kecil akan terus terpuruk karena harus menjual minyak goreng stok lama dengan pembelian mahal antara Rp 17 - 18 ribu, dan dipaksa harus habis dalam satu Minggu ke depan. Ini sesuatu yang mustahil, karena orang sudah memiliki cadangan minyak goreng hasil dari operasi pasar," kata Nandang, Selasa (25/1/2022).
Tak hanya itu, Nandang menganggap, kebijakan satu harga minyak goreng Rp 14 ribu juga terkesan terburu-buru.
Penyeragaman harga tersebut, menurut Nandang, secara tidak langsung memukul industri kemasan minyak goreng yang telah berdarah-darah dalam memperjuangkan merek masing-masing selama bertahun-tahun dengan kualitas yang beragam.
"Kondisi saat ini di industri kemasan sudah banyak yang mulai menghentikan produksi selama dua hari, karena kebanjiran barang returan dari distributor dan agen-agen. Ini artinya, industri kemasan mengalami kerugian tidak kecil," ungkapnya.
"Kebijakan penyeragaman minyak goreng telah digoreng-goreng, sehingga menyebabkan pedagang pasar, warung dan industri kemasan merugi," sambungnya.
Baca Juga: Kasihan Lihat Pedagang Kecil di Madiun dan Ponorogo, Rima Darma Bagi-bagikan Minyak Goreng
Senada dengan Nandang, Sejumlah pedagang kecil minyak goreng eceran di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kota Cimahi mengaku rugi dengan adanya kebijakan satu harga minyak goreng kemasan Rp 14 ribu per liter.
Berita Terkait
-
Tanah Bergerak Guncang Bandung, 20 Rumah Rusak
-
Takaran Kurang, Kedaluwarsa Dipertanyakan: MinyaKita Ditarik dari Pasaran?
-
Temukan Pelanggaran, Kemendag Segel Produsen Minyakita di Karawang
-
66 Perusahaan Diciduk! Skandal MinyaKita Terungkap, Lebih dari Sekadar Takaran Dikurangi!
-
Banyak Masyarakat Tinggalkan MinyaKita, Mendag: Harganya Lebih Murah!
Tag
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
Terkini
-
Brucella Pada Ternak Bisa Menginfeksi Manusia, Ini Penjelasan DKPP
-
Polresta Bandung Gelar Ramp Check, Pastikan Kendaraan Angkutan Layak Jalan Saat Lebaran
-
Satgas Pangan Polres Kuningan Sidak Pasar, Cek Volume dan HET MinyaKita
-
DKPP: Lebih dari Seribu Ekor Sapi Perah di Jawa Barat Terpapar Brucella
-
Pemkab Bandung Salurkan Rp25,5 Miliar untuk Korban Gempa Bumi di Kecamatan Kertasari