SuaraJabar.id - Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dr Yusman Faisal mengatakan pihaknya telah mendapat pemberitahuan dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mengenai penyebab meninggalnya seorang siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kecamatan Pasirkuda.
Menurutnya, anak tersebut bukan meninggal karena vaksinasi. Dari penelusuran Komnas KIPI, anak tersebut memiliki riwayat penyakit infeksi otak.
"Kesimpulan sementara dari hasil audit Komnas KIPI, siswa tersebut meninggal bukan karena vaksinasi, namun adanya infeksi di otak. Namun hasil tersebut, baru kami dapatkan secara lisan dari Komnas KIPI," kata dr Yusman Faisal dikutip dari Antara, Kamis (27/1/2022).
Ia menuturkan, Komnas KIPI sudah melakukan audit terhadap siswa tersebut beberapa hari lalu untuk mencari tahu penyebab kematiannya, sehingga laporan secara tertulis akan didapatkan pihaknya beberapa hari ke depan.
"Jadi orang tua jangan takut kalau anaknya mendapatkan vaksinasi, selama anak dalam kondisi sehat dan tidak memiliki penyakit akut. Selama ini, kecil kemungkinan terjadi KIPI terhadap penerima vaksin," katanya.
Sebelumnya Dinas Kesehatan Cianjur, masih menunggu hasil investigasi dan pendalaman dari Komda KIPI Jabar dan Komnas KIPI, terkait meninggal siswa PAUD di Cianjur, setelah mendapatkan vaksinasi atas nama ZL (6,5) beberapa hari yang lalu.
Kepala Dinkes Cianjur, Irvan Nur Fauzy di Cianjur, mengatakan Komda KIPI Jabar, sudah melakukan investigasi terkait meninggalnya siswa PAUD di Kecamatan Pasir kuda, namun pihaknya belum mendapat laporan.
"Komda KIPI Jabar sudah melakukan investigasi kasus meninggalnya siswa tersebut, kami belum menerima keterangan resmi atau perkembangan dari hasil investigasi yang dilakukan seperti autopsi verbal dari pihak yang diduga terkait dalam kasus tersebut, termasuk keluarganya," kata Irvan.
Ia menjelaskan, untuk pelaksanaan tindakan awal yang dilakukan terhadap anak berbeda dengan orang dewasa sebelum mendapatkan vaksinasi, namun pihaknya baru mengetahui siswa tersebut memiliki riwayat penyakit, sedangkan terkait riwayat penyakit lainnya menunggu hasil investigasi.
Baca Juga: Maksimalkan Layanan Kesehatan, 37 WBP di Rutan Wates Jalani Vaksinasi Covid-19
Berita Terkait
-
Menegangkan Hingga Akhir! Gol Telat Bawa SMAN 1 Cianjur Menuju 8 Besar
-
Suara Para Juara Bergema: SMAN 1 Cianjur Menang Tipis di Laga Futsal Grand Final ANC 2025!
-
Banjir Tangis di Lapangan, SMAN 1 Cianjur Melaju ke Grand Final ANC 2025
-
Satu Gol, Sejuta Harapan: SMAN 1 Cianjur Melaju ke Grand Final ANC 2025!
-
Bakar Mental Juara! Momen Magis Huddle SMAN 1 Cianjur Sebelum Laga Dimulai
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Puluhan Pelajar Purwakarta Keracunan Massal Pasca Acara Merah Putih, Tiga Kritis Dirujuk ke RS
-
Ada Apa di Balik Tirta Bhagasasi? Direktur Ade Efendi Zarkasih Ditetapkan Tersangka Penipuan
-
Whoosh Terancam Gagal Bayar Utang? China Ingatkan Indonesia Soal Ini
-
'Pedang Bermata Dua' Pesan Prabowo di UKRI Bandung: Waspadai Ancaman Kebohongan dan Manipulasi
-
Wisata di Jawa Barat Makin Berkembang Berkat Pengembangan Infrastruktur Akses Jalan dan Penginapan