Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 05 Februari 2022 | 12:49 WIB
Coretan tulisan provokasi ditemukan di Mushola Al Barokah, Kabupaten Pangandaran. [HR Online/Istimewa]

SuaraJabar.id - Warga Dusun Bantarkalong, RT 02, RW 12, Desa Sidomulyo, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menemukan musala yang ada di lingkungan mereka telah menjadi saaran vandalisme.

Warga menemukan ada coretan ‘NU sesat’, NU ahli bid’ah, dan ‘NU Hindu’ pada Alquran yang ada di musala itu. Tulisan bernada provokasi juga terdapat di Kusen Cor dan Meja Kayu untuk mengaji.

Coretan dalam Alquran itu ditemkan warga pada Rabu (2/2/2022) lalu pada pukul 17.30 WIB.

Kader Ansor Ranting Desa Sidomulyo Bayu Santoso mengatakan, pihaknya tak bisa tinggal diam dengan tulisan provokasi di Al-Qur’an tersebut.

Baca Juga: Kisah Langgar Merdeka Solo: Musala yang Berawal Toko Bahan Narkoba Orang Tionghoa, Sempat Jadi Markas Pejuang

“Penghinaan terhadap Nahdlatul Ulama (NU) ormas Islam melalui tulisan bernada provokasi dalam Al-Qur’an yang terjadi di Mushola Al Barokah ini sangat biadab,” ujar Bayu Santoso Kader Ansor Ranting dikutip dari HR Online, baru-baru ini.

Lebih lanjut Bayu Santoso menambahkan, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

“Kami sudah melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian Polsek Pangandaran. Kepolisian langsung merespon dengan cepat, datang ke lokasi kejadian melakukan pengecekan,” katanya.

Bayu Santoso mendesak agar penegak hukum segera melakukan penyelidikan serta menuntaskan kasus ini.

“Saya mewakili umat Islam khususnya Warga Nahdliyin Sidomulyo Pangandaran mendesak kepolisian menuntaskan kasus ini. Agar tidak terjadi perdebatan di tengah masyarakat,” katanya.

Baca Juga: Jadwal Puasa Rajab 2022, Salah Satu Malam di Bulan Rajab Membuat Doa Pasti Dikabulkan Allah SWT

Sementara Ketua Tanfidziyah Ranting Nahdlatul Ulama Sidomulyo Kyai Imam Ibnu Hajar saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya merasa prihatin atas kejadian tersebut.

“Ternyata bibit-bibit gerakan intoleransi nampaknya sudah mulai menyusup ke desa, khususnya Desa Sidomulyo Kecamatan Pangandaran ini,” katanya.

Kyai Imam berharap pemerintah bisa mencegah tindakan-tindakan intoleransi.

“Ke depan kami sangat berharap kepada Pemerintah agar ikut andil secara masif bersama-sama dengan kami warga NU, agar hal intoleran yang lebih ekstrim lagi tidak akan terjadi di wilayah Pangandaran,” katanya.

Imam Ibnu Hajar juga mengimbau kepada seluruh Kader Ansor Banser Sidomulyo agar tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut.

“Kita serahkan sepenuhnya kejadian ini kepada pihak yang berwajib,” pungkasnya.

Load More