SuaraJabar.id - Ribuan lalat hijau menyerang pemukiman warga di Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Ribuan lalat yang diduga berasal dari TPA Sarimukti itu tak hanya hinggap di lantai dan dinding rumah, tapi juga mengerubuti setiap makanan tatkala disajikan.
Kepala Desa Kertamukti Sunaryo mengatakan, lalat hijau tersebut menyerang satu dusun yakni dusun 4 Desa Kertamukti. Di dusun tersebut terdapat sekitar 5 RW dengan jumlah 500 kepala keluarga (KK).
Menurutnya, kehadiran lalat tersebut telah berlangsung lama sejak adanya TPA Sarimukti. Namun, baru-baru lalat dinilai makin banyak karena musim hujan.
Baca Juga: Polisi Kembali Berlakukan Sistem Ganjil Genap di Kawasan Wisata Lembang Bandung Barat
"Serangan lalat hijau makin banyak, meski jauh dari TPA Sarimukti, tapi kita juga kena imbasnya. Ini memang sudah lama, tapi sekarang makin parah, mungkin karena musim hujan," jelas Sunaryo saat ditemui, Minggu (6/2/2022).
Menurutnya, sejumlah warga telah melakukan berbagai cara untuk mengusir lalat. Mulai dari cara tradisional dengan cara menggantung plastik bening berisi air, hingga semprotan anti serangga. Namun, binatang itu tetap datang kembali.
"Banyak cara sudah dilakukan warga. Tetapi tetap saja datang lagi, datang lagi," tambahnya.
Sunaryo menjelaskan selain kerap diserang lalat hijau. Warga satu dusun di desanya juga sering kena imbas polusi udara dari TPA Sarimukti. Kondisi itu dirasakan apabila musim kemarau tatkala angin besar sering berhembus.
"Paling parah polusi udara bau sampah. Kalau musim kemarau, tatkala angin besar, baunya sangat menyengat," ungkap Sunaryo.
Baca Juga: Acara Reuni dan Pesta Miras Mahasiswa di Bandung Barat Dibubarkan Satpol PP
Dengan kondisi itu, Sunaryo berharap pemerintah turun tangan segera mengantisipasi. Selain itu ia mewacanakan perluasan penyaluran dana konvensi dampak negatif (KDN) TPA Sarimukti, yang selama ini hanya di berikan kepada masyarakat 3 desa yakni Desa Rajamandala Kulon, Mandalasari, dan Sarimukti.
Berita Terkait
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Ubah Limbah Jadi Berkah, Inovasi Pengelolaan Sampah Ini Sukses Go International
-
Geger! Jasad Bayi Ditemukan di Tumpukan Sampah Tanah Abang, Terbungkus Handuk Pink!
-
Kumpulkan Gadget Bekas untuk Jaga Bumi, Solusi Mudah Daur Ulang E-Waste
-
Inovasi Pengelolaan Sampah Plastik: Sucofindo-Containder Teken MoU untuk Solusi Berkelanjutan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?