SuaraJabar.id - Minuman kaleng jadi favorit untuk dikonsumsi dalam keadaan mendesak apalagi cuaca panas. Sayangnya tak banyak yang tahu jika kemanasa minuman kaleng ini jadi berbahaya jika tidak dicuci lebih dulu.
Kaleng makanan dan minuman yang terkesan bersih, ternyata belum tentu seperti kelihatannya. Selain serangga, hewan pengerat, dan debu yang mungkin menempel pada permukaannya, ada tangan yang mungkin sudah terlebih dahulu memegang kaleng yang bisa saja menjadi media penyebar bakteri.
Sangat berbahaya, bukan? Jadi jangan malas untuk mencuci kaleng terlebih dahulu sebelum membuka minuman maupun makanan kaleng. Untuk minuman, sangat disarankan juga untuk menuangkannya ke gelas daripada menegaknya langsung dari kemasannya.
Agar bersih dan higienis, ada baiknya Anda mencuci minuman kaleng sebelum membuka dan mengonsumsi isi di dalamnya.
Apa saja bahaya minum minuman kaleng yang tak dicuci dulu? Simak Rangkumannya dari laman Yukepo--Jaringan Suara.com:
1. Bakteri yang masuk kemakanan dan minuman
Jika tak mencucinya, bagian tutup kaleng dan sekitarnya kemungkinan sudah terkontaminasi bakteri dan kotoran hewan kecil. Jika tak dibersihkan, kotoran dan bakteri yang tak tampak itu tentu akan ikut masuk ke dalam makanan yang akan diolah.
Perlu diingat bahwa beberapa serangga seperti lalat dapat menularkan lebih dari 60 jenis penyakit dari yang ringan hingga yang berbahaya. Jangan sampai kejadian di kamu, ya.
2. Kemungkinan terkontaminasi kotoran dan debu
Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Harus Mencuci Minuman Kaleng Sebelum Dibuka, Ternyata Ini Bahayanya
Sekali lagi, tak ada jaminan kebersihan selama proses pengiriman dan penyimpanan. Tidak menutup kemungkinan, barang tersebut diletakkan di rak terbuka.
Itu artinya, debu dan kotoran sangat mungkin menempel pada kemasannya. Menurut Pan American Health Organization, makanan dan minuman kalengan tersebut dapat terpapar mikroorganisme yang menyebabkan berbagai macam penyakit.
Yang paling banyak ditemukan adalah bakteri Bacillus cereus yang jadi penyebab utama diare, kram perut, mual, hingga muntah yang berlebihan pada manusia.
3. Kemungkinan terkena kotoran binatang
Kamu harus ingat bahwa makanan dan minuman kalengan tidak selalu disimpan di tempat yang steril. Ada proses pengiriman sebelum sampai di tangan konsumen. Kamu tak pernah tahu bagaimana dan di mana barang tersebut disimpan.
Ada kemungkinan, kaleng tersebut sudah diinjak atau bahkan terkena kotoran binatang yang dapat menjadi sumber penyakit ketika masuk ke tubuh.
Berita Terkait
-
Jangan Asal Cuci! Pahami Arti Simbol di Label Baju Jadi Rahasia Pakaian Awet
-
Cuci Steam Bikin Motor Mogok? Ternyata Ini 1 Bagian yang Haram Disemprot Kencang!
-
5 Rekomendasi Mesin Cuci dan Pengering yang Hemat Listrik, Tak Perlu Repot Jemur
-
7 Rekomendasi Facewash Laki-Laki untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat, Mulai Rp25 Ribuan
-
7 Cara Cuci Sepatu yang Kehujanan Supaya Wangi dan Tetap Awet
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
DJ Cantik Sukabumi Dilecehkan, Sempat Turunkan Volume dan Dipecat Sepihak
-
7 Fakta Mencengangkan Kasus Pengantin Pesanan WNI Asal Sukabumi
-
Dramatis! Kronologi WNI Asal Sukabumi Jadi Korban Pengantin Pesanan di China
-
Waduh! WNI Asal Sukabumi Jadi Korban Pengantin Pesanan di China
-
Komisioner Kompolnas Buka Suara Terkait Larangan Polisi Aktif Menjabat di Organisasi Sipil