Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 16 Februari 2022 | 17:38 WIB
ILUSTRASI - Petugas berpakaian APD saat akan mengevakuasi warga ke RSDC Wisma Atlet di Puskesmas Kecamatan Teber, Jakarta Selatan, Kamis (3/2/2022). Di Kota Cirebon, 9 puskesmas lockdown usai ada nakes yang positif COVID-19. [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJabar.id - Sebanyak 9 puskesmas di Kota Cirebon mengalami lockdown. Dari keterangan dinas kesehatan setempat, puskesmas lockdown disebabkan oleh terus bertambahnya tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon Edy Sugiarto mengatakan, puskesmas lockdown di Kota Cirebon mengakibatkan layanan kesehatan bagi masyarakat terganggu.

"Dinkes Kota Cirebon rontok, ada 6 dokter yang kena (Covid 19) di puskesmas," ungkapnya, Rabu (16/2/2022).

Ke - 6 dokter yang terpapar Covid 19 itu antara lain berasal dari Puskesmas Pulasaren, Puskesmas Sitopeng, Puskesmas Kesambi, dan Puskesmas Drajat.

Baca Juga: KSP: Pemerintah Tangani Pandemi Covid-19 Dengan Pendekatan Ilmiah, Bukan Emosi, atau Politik

Selain ke - 4 puskesmas itu, puskesmas lain yang lockdown masing - masing Puskesmas Perumnas Utara, Puskesmas Astanagarib, maupun Puskesmas Larangan.

Edy Sugiarto memperkirakan, persebaran kasus yang meningkat bukan hanya dari kurang taat penerapan protokol kesehatan (prokes), melainkan pula akibat kelelahan.

"Penyebabnya mungkin kelelahan dan bosen prokes," ujarnya.

Meski begitu, dia meyakinkan, Covid 19 di Kota Cirebon sudah memasuki tahap menyesuaikan dengan gejala flu biasa sebab pemberian vaksin yang masif.

"Dengan kondisi sekarang insya Allah akan berakhir. Kota Cirebon sudah mengarah menghadapi flu biasa," tutupnya.

Baca Juga: Dikira Masuk Angin, Dorce Gamalama Ketahuan Positif Covid-19 saat Dirawat di Rumah Sakit

Load More