SuaraJabar.id - Pelaksana Tugas atau Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengungkap penyebab banjir yang membuat ratusan rumah di Kota Cimahi mengalami rusak pada Selasa (15/2/2022).
Menurut Ngatiyana, berdasarkan hasil peninjauan
ada dua masalah yang menjadi penyebab terjadi bencana hidrologi tersebut. Di antaranya karena faktor drainase dan debit hujan yang tinggi.
"Ini ternyata permasalahannya adalah drainase yang kurang lancar. Tetapi memang debit air cukup besar sehingga tidak tertampung dan meluap ke mana mana," beber Ngatiyana saat ditemui pada Kamis (17/2/2022).
Dirinya meminta agar BPBD Kota Cimahi segera melakukan asesmen yang lengkap. Nantinya, data tersebut akan menjadi acuan pemerintah memberikan bantuan perbaikan dari akibat bencana.
Baca Juga: Akibat Banjir di Bekasi Listrik Padam, PLN Sebut Ada 204 Gardu Masih Terendam Air
"Nanti akan kita bicarakan dengan dinas terkait bagi masyarakat yang terdampak, BPBD melakukan asesmen baru kita akan turunkan bantuan," pungkasnya.
Sebelumnya, BPBD Kota Cimahi menyebutkan ada 181 rumah yang rusak sedang dan ringan akibat bencana alam. Namun berdasarkan hasil assesment kekinian, jumlah kerusakan bertambah.
Ada sebanyak 194 unit rumah yang mengalami kerusakan. Rinciannya, sebanyak 188 unit rumah rusak ringan dan 6 unit rumah rusak sedang. Sementara itu ada 2 masjid yang juga rusak.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi Asep Bachtiar mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mengira akan terjadi dampak yang cukup besar akibat hujan kemarin. Pasalnya, data BMKG memprediksi hujan lebat akan terjadi di wilayah selatan Jawa Barat.
"Dari BMKG ini sebetulnya tidak ada untuk cuaca ekstrim di Cimahi. Justru di daerah Jawa Barat selatan. Dan ternyata terjadi di Cimahi, padahal siangnya cerah dan langsung gelap pada pukul 2 siang," ungkapnya.
Baca Juga: Imbas Kiriman Air dari Bogor, 28 RT di Jakarta Terendam Banjir hingga Ketinggian 1,2 meter
Pihaknya pun memprediksi bahwa musim penghujan akan mengalami puncaknya pada bulan Maret mendatang. Ia pun mengimbau agar masyarakat tetap waspada akan kemungkinan bencana yang terjadi.
Berita Terkait
-
Oli Mesin Tercampur Air, Musuh Tersembunyi di Balik Banjir
-
Mobil Terendam Banjir? Jangan Langsung Nyalakan Mesin
-
Fenomena Super New Moon, 11 Kelurahan di Jakut dan Kepulauan Seribu Berpotensi Terendam Banjir Rob
-
Gujarat Siaga Merah: Gelombang Panas Ekstrem Mengancam Saurashtra dan Kutch!
-
Ketika Mobil Listrik Wuling Air EV Terabas Banjir, Berjalan Santai Tanpa Halangan
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
Terkini
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025