SuaraJabar.id - Bagi Machmud Mubarok, pegiat sejarah Kota Cimahi, dibangunnya Underpass Sriwijaya seperti membuka kembali memori pembangunan di zaman Pemerintahan Hindia-Belanda.
Ketika itu, kata Machmud, Hindia-Belanda pernah membuat underpass meskipun memang ukurannya jauh lebih kecil seperti yang dibangun Pemkot Cimahi kekinian. Jalan terowongan dibangun untuk mempermudah akses ambulans menuju Militare Hospital atau Rumah Sakit Dustira kala itu.
Titik underpass zaman Hindia-Belanda tepat berdekatan dengan Underpass Sriwijaya yang baru saja diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Selasa (22/2/2022).
Menurut Machmud, Hindia-Belanda diperkirakan membuat underpass sekitar tahun 1890-an ketika perlintasan kereta api, Stasion Cimahi dan Rumah Sakit Dustira atau dulunya Militare Hospital sudah dibangun.
Rel kereta api di Cimahi sendiri merupakan bagian dari dari pembangunan jalur Buitenzorg (Bogor)-Bandoeng-Cicalengka, yang mulai digarap sekitar tahun 1879 oleh perusahaan kereta api Negara Staatssporwegen (SS) sepanjang 181 kilometer. Stasion Tjimahi kemudian mulai beroperasi tahun 1884.
Kemudian dibangunlah Rumah Sakit Dustira oleh Pemerintahan Hindia-Belanda yang diperuntukan bagi warga negara Belanda yang berada di Indonesia. Khususnya bagi tentara yang mengalami luka usai bertugas.
"Lalu tahun 1890-an baru diperkirakan underpass tersebut dibangun," kata Machmud saat dihubungi Suara.com pada Rabu (23/2/2022).
Ketika itu, kata Machmud, Pemerintahan Hindia-Belanda sudah berpikir jauh untuk membuat jalan alternatif ketika dibangunnya perlintasan kereta api. Terowongan itu berada disamping rel kereta api yang beririsan dengan aliran sungai.
Fungsinya sudah jelas untuk mempercepat akses ambulans yang membawa pasien termasuk para tentara Belanda yang terluka tanpa harus menunggu kereta cepat atau memutar mencari alternatif jalan lain.
"Tembus ke arah Militare hospital atau Rumah Sakit Dustira untuk mengangkut orang-orang yang sakit atau tentara yang luka bisa mengambil jalan di bawah atau underpass itu tanpa terganggu oleh kereta api," ungkap Machmud.
Namun seiring berkembangnya pembangunan infrastruktur, underpass peninggalan Hindia-Belanda itu kekinian tidak terlihat lagi. Yang ada hanya terowongan air yang dulunya beririsan dengan underpass tersebut.
Setelah puluhan tahun berlalu, underpass tersebut sepertinya sudah terlupakan bahkan mungkin tidak banyak diketahui sama sekali. Hingga kemudian dibangunlah Underpass Sriwijaya pada tahun 2021.
Underpass sepanjang 850 meter dengan lebar 9 meter itu dibangun Pemkot Cimahi menggunakan anggaran bantuan dari Pemprov Jabar yang menghubungkan Jalan Dustira dengan Jalan Sriwijaya.
"Rancangan Belanda ini yang kemudian saya kira diikuti oleh Pemkot Cimahi sekarang, hanya dengan model yang lebih besar.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, keberadaan underpass tersebut akan mampu mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut. Selain itu, akses perekonomian juga diyakini akan meningkat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Sejarah Terukir di Thailand! Persib Pecahkan Dahaga Kemenangan 30 Tahun di AFC Champions League Two
-
Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka, Misteri Susu atau Makanan? Garut Tetapkan KLB
-
Warisan Leluhur yang Mendunia, Kopi Excelsa Sumedang Kini Lebih Produktif
-
Terungkap! Alasan Mantan Menteri Jadi Ketum PPP: Amir Uskara Disebut-sebut
-
Aksi Boyong Pejabat Dedi Mulyadi dari Purwakarta ke Jabar Disorot, Sah atau Langgar Etika?