SuaraJabar.id - Amin (52) salah seorang pedagang gorengan di Kota Cimahi mengaku sempat tidak berjualan lantaran kesulitan mendapat tahu dan tempe saat para pedagangnya tidak berjualan selama tiga hari.
Ia mengaku tidak berjualan pada Rabu (23/2/2022). Seperti diketahui, para pedagang tahu dan tempe tidak berjualan sejak Senin (21/22/2022) lantaran para pengrajinnya mogok produksi selama tiga hari.
"Saya enggak jualan sehari doang karena habis tahu sama tempenya. Kalau Senin sama Selasa saya masih ada stok," ujar Amin kepada Suara.com, Jumat (25/2/2022).
Kini, para pedagang tahu dan tempe sudah berjualan lagi namun dengan kabar yang kurang baik baik pedagang gorengan seperti Amin. Pasalnya harga tahu dan tempenya kini mengalami kenaikan.
Meski begitu, Amin mengaku tidak menaikan harga atau mengurangi ukuran gorengannya. Ia tetap menjualnya dengan harga Rp 1.000 per biji, dengan risiko cuan yang didapatnya berkurang.
"Harganya tetap, cuma ya risikonya untungnya sedikit. Ada buat modal lagi juga alhamdulillah. Daripada harga naik tapi gorengan enggak laku kan ya sudah seadanya saja," sebut Amin.
Sebelumnya, para pedagang tahu dan tempe tidak berjualan sejak Senin (21/2/2022) setelah tidak mendapat pasokan dari pengrajin yang sedang mogok produksi akibat naiknya harga kedelai.
"Iya udah jualan lagi. Kemarin 3 hari off karena kan dari sannaya enggak produksi," kata Dani Ramdhani (44), salah seorang pedagang tahu dan tempe.
Namun, harga jual tahu dan tempe kini naik Rp 500. Untuk tahu ukuran kecil, pedagang kini menjual dengan harga Rp 3.500 dari sebelumnya Rp 3.000 per bungkus untuk isi 10 biji.
Baca Juga: Meski Harga Naik, Stok Kedelai di Bandarlampung Dinilai Masih Lancar
"Kalau yang ukuran sedang itu jadi Rp 5 ribu dan ukuran besar Rp 6 ribu per bungkus. Naik Rp 500," ucap Dani.
Kondisi naiknya harga itupun sangat berdampak terhadap penjualan. Menurut Dani, kini pembeli mulai mengurangi jumlah pembelian, baik untuk tahu maupun tempe.
"Misalnya yang biasanya beli 10 bungkus, sekarang jadi 8 bungkus tahu," tuturnya.
Untuk harga tempe pun naik Rp 500 per batangnya. Kini rata-rata ia menjual tempe Rp 8.000 dari harga sebelumnya yang hanya Rp 7.500 per batang.
"Iya dinaikin karena dari produsennya udah naik karena kedelai mahal. Saya dikirim dari Lembang," ujar Dani.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Gorengan Legendaris Ini Tetap Jualan Tak Naikan Harga Meski Tahu Tempe Hilang dan Minyak Goreng Mahal, Ini Rahasianya
-
Emak-emak hingga Tukang Gorengan Ngeluh Sulit Dapatkan Minyak Goreng, Mendag Lutfi Buka Suara
-
Nestapa Tukang Gorengan: Minyak Goreng Mahal, Tahu dan Tempe Terancam Hilang dari Pasaran
Terpopuler
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Cuma 3 Jam 35 Menit dari Jakarta, Thom Haye Mungkin Gabung ke Klub Ini, Bukan Persib Bandung
- 35 Kode Redeem FF MAX Hari Ini 23 Agustus: Klaim Bundle Itachi, Emote Susanoo & Senjata Akatsuki
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
-
Terbongkar! Anggota DPR Pajaknya Dibayarin Negara, Netizen: Terus Gaji Gede Buat Apa?
Terkini
-
Ramzi Alami Insiden Jatuh dari Kuda, Respons Tak Terduga Netizen Curi Perhatian
-
Pulang Kerja Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini, Buat Ngopi Santai di Kafe
-
Daftar Link Saldo DANA Kaget, Cuan Ratusan Ribu Menanti! Klaim Sekarang Juga!
-
Merdeka Cup 2025: Pacuan Kuda Spektakuler dengan Latar Samudera Hindia, Raup 15.000 Penonton
-
7 Fakta Miris Penemuan Jasad Bayi di Sungai Cianjur: Luka Misterius hingga Dugaan Pelaku Orang Luar