SuaraJabar.id - Sebanyak 180 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Bandung lahir selama masa masa pandemi COVID-19.
Dari keterangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, UMKM baru itu lahir memanfaatkan peluang dari pandemi COVID-19.
Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan banyaknya UMKM itu terbentuk karena adanya pergeseran sifat masyarakat yang kini gemar berbelanja secara daring. Pasalnya, pandemi COVID-19 membuat keterbatasan pertemuan secara fisik.
"Faktor ini didorong oleh tingginya daya beli dan pergeseran masyarakat untuk membeli tanpa tatap muka," kata Elly di Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022) dikutip dari Antara.
Baca Juga: Harga Lapak Naik dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 1 juta Lebih, Pedagang UMKM Mandalika Mengeluh Sepi
Dengan kondisi tersebut, tambah dia, aktivitas transaksi perdagangan daring meningkat hingga 150 persen. Hasilnya, laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung saat ini bergerak di angka 3,5 persen.
Ia pun menyebut tiga produk dengan angka penjualan melalui daring yang cukup tinggi antara lain yakni fesyen, makanan dan minuman, serta produk kesehatan.
Guna terus mendorong UMKM agar dapat bertumbuh, menurut dia, ada beberapa upaya yang dilakukan Disdagin Kota Bandung untuk memfasilitasi pertumbuhan UMKM di Kota Bandung.
"Rencananya tahun ini akan ada pelatihan secara daring untuk 500 pelaku UMKM," kata Elly.
Selain itu, Pemkot Bandung melalui Disdagin akan menggelar Pasar Kreatif Bandung di enam pusat perbelanjaan. Disdagin juga siap menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Digitalisasi Marketing.
Baca Juga: Sasar Penguatan UMKM di Umbulharjo, Baznas Kota Jogja Salurkan Bantuan Senilai Rp10 Juta
Tahun lalu, Bimtek untuk optimalisasi teknologi digital ini sudah diikuti oleh 600 UMKM dengan menggandeng tiga toko digital (marketplace).
"Berkaca dari omzetnya, aktivitas di e-commerce ini sangat membantu pelaku UMKM dalam menjual produknya," kata Elly.
Berita Terkait
-
Mensesneg Sudah Peringatkan Menteri UMKM soal Kunjungan Istri ke Eropa
-
Kisruh Surat Fasilitasi Istri Menteri UMKM ke Eropa Tidak Sampai ke Telinga Prabowo
-
Skandal Surat Istri Menteri UMKM: KPK Buka Peluang Panggil Sekretaris Kementerian
-
Bergelut Lewat Jamu, Asa Emak-emak di Petamburan Demi UMKM Naik Kelas
-
Semarak HKG ke-53, Tri Tito Buka Festival UMKM 2025 & Layanan Kesehatan Gratis
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
Pilihan
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
-
Heboh Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Netizen Bandingkan Isi Menu MBG ke Jurnalis Inggris
Terkini
-
BSU 2025: BRI Permudah Akses Bantuan Sosial Lewat BRImo dan AgenBRILink
-
EIGER Junior Berikan 2.000 Tas Sekolah untuk Anak-Anak di Pelosok Indonesia
-
Kejari Gaspol Usut Korupsi BUMD Jabar: 23 Saksi Diperiksa, Aset Eks Dirut dan Aliran Dana Diselidiki
-
Selamatkan Jurnalis! DPR RI Desak Pemerintah Buat Platform Digital 'Made in Indonesia'
-
BRI Kucurkan Dana ESG untuk Energi Terbarukan dan Pembiayaan Hijau