Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 01 Maret 2022 | 16:00 WIB
Seorang anggota pasukan Ukraina berpatroli di jalanan di alun-alun Maidan, Kyiv, Ukraina, Minggu (27/2/2022). [Aris Messinis / AFP]

SuaraJabar.id - Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pihaknya bakal menggelontorkan dana sejumlah 70 juta dolar Australia atau sekitar Rp 729 miliar untuk mendanai pengadaan senjata mematikan, termasuk rudal dan amunisi untuk Ukraina.

Sebelumnya pada pekan lalu, Australia menyatakan sikap hanya akaan mendanai bantuan teknis militer pada Ukraina.

Namun pada hari ini, Selasa (1/3/2022), Morrison mengatakan kepada awak media bahwa sebagian besar pendanaan senjata baru untuk Ukraina masuk ke dalam kategori senjata mematikan.

"Kami sedang membicarakan rudal, kami sedang membicarakan amunisi, kami sedang membicarakan dukungan untuk mereka, untuk membela tanah air mereka sendiri di Ukraina dan kami akan melakukannya melalui koordinasi dengan NATO," ujarnya dikutip dari Antara.

Baca Juga: Diungsikan ke Polandia dan Rumania usai Dievakuasi dari Ukraina, Begini Skenario Pemulangan 99 WNI ke Tanah Air

Menurut PM, senjata-senjata itu akan segera dikirim, namun tidak diketahui kapan waktunya.

Morrison juga mendesak warga negara Australia agar tidak bergabung dengan milisi Ukraina dalam melawan militer Rusia. Ia menyebutkan bahwa posisi hukum kombatan sipil asing belum jelas.

Australia akan menyerahkan bantuan kemanusiaan sebesar 35 juta dolar Australia (sekitar Rp 364 miliar) kepada organisasi internasional yang membantu warga Ukraina melalui penyediaan tempat tinggal, makanan, perawatan medis, air dan pendidikan, kata PM menjelaskan.

Load More