"Ini bisa terjadi tak hanya di Inaba, ke depannya siapa yang bisa menjamin kita bisa bebas bersuara?," katanya.
Dalam kasus ini, Fauzi juga beranggapan ada semacam politik ketakutan yang coba dipraktikan di kampus. Melalui Ari, ketakutan itu disebar dengan harapan mahasiswa Inaba lain urung berjuang.
"Untuk membungkam suara tidak perlu semuanya dibungkam, cukup satu orang yang dijadikan percontohan, entah itu pemimpin gerakan atau yang paling vokal. Untuk memberikan satu statemen bahwa jika kalian tetap vokal, kalau tetap bersuara, tetap bergerak, maka kalian akan seperti ini," katanya.
"Ketika Ari di drop out tentunya ada semacam tekanan juga kepada teman-teman di Inaba bahwa kalian vokal, kalian berani, bisa saja berakhir seperti Ari," katanya lagi.
Kontributor : M Dikdik RA
Berita Terkait
Terpopuler
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Cuma 3 Jam 35 Menit dari Jakarta, Thom Haye Mungkin Gabung ke Klub Ini, Bukan Persib Bandung
- 35 Kode Redeem FF MAX Hari Ini 23 Agustus: Klaim Bundle Itachi, Emote Susanoo & Senjata Akatsuki
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
-
Terbongkar! Anggota DPR Pajaknya Dibayarin Negara, Netizen: Terus Gaji Gede Buat Apa?
Terkini
-
Bojan Hodak Kecewa Penyelesaian Akhir Anak Asuhnya
-
Ramzi Alami Insiden Jatuh dari Kuda, Respons Tak Terduga Netizen Curi Perhatian
-
Pulang Kerja Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini, Buat Ngopi Santai di Kafe
-
Daftar Link Saldo DANA Kaget, Cuan Ratusan Ribu Menanti! Klaim Sekarang Juga!
-
Merdeka Cup 2025: Pacuan Kuda Spektakuler dengan Latar Samudera Hindia, Raup 15.000 Penonton