SuaraJabar.id - Seluruh gugus tugas tingkat desa hingga RT di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dilibatkan untuk melakukan pendataan dan gencar mensosialisasikan penerapan prokes bagi pemudik yang lebih awal pulang kampung atau mudik pada hari raya Idul Fitri 1443 Hijriyah nanti.
Hal tersebut sebagai langkah antisipasi dalam menyikapi keluarnya pernyataan Presiden RI Joko twidodo terkait diperbolehkannya mudik tahun ini.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, hal itu direspon pemerintah daerah dengan sejumlah antisipasi meski kasus positif terus menurun.
"Kemungkinan angka pemudik akan melonjak karena pemerintah pusat sudah mengeluarkan izin namun tetap harus menerapkan prokes serta harus sudah menerima vaksin lengkap dan booster. Berbagai langkah akan kami lakukan sebagai antisipasi," katanya, Kamis (24/3/2022) dikutip dari Antara.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait dan Forkopimda untuk melakukan razia prokes guna meningkatkan kesadaran warga terutama pemudik yang akan melintas di jalur mudik Cianjur, sehingga berbagai kemungkinan kasus positif atau penularan dapat ditekan semaksimal mungkin.
"Kami perkirakan menjelang masuknya bulan puasa angka pemudik yang pulang lebih awal akan meningkat seperti tahun sebelumnya meski ada larangan dari pemerintah. Tahun ini mudik diperbolehkan namun dengan sejumlah syarat yang harus dipenuhi," katanya.
Pihaknya mengimbau warga Cianjur dari luar kota atau sebaliknya dari Cianjur dengan tujuan mudik, sudah mendapatkan vaksinasi lengkap termasuk booster. Saat mudik tetap menggunakan adaptasi kebiasaan baru dan menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan sekitar.
Wakil Bupati Cianjur, TB Mulyana Syachrudin, mengatakan menjelang masuknya bulan puasa, diperkirakan ratusan ribu pemudik akan pulang kampung lebih cepat ke sejumlah wilayah di Cianjur, sehingga berbagai upaya pencegahan meningkatnya kasus COVID-19 akan dilakukan.
"Gugus tugas di setiap kecamatan, desa hingga tingkat RT akan dilibatkan dalam pendataan hingga penelusuran ketika terjadi kasus, agar memudahkan tenaga kesehatan untuk melakukan penanganan. Pemudik yang pulang harus sudah mendapat vaksin lengkap, bagi yang belum akan kita siapkan vaksinasi," katanya.
Baca Juga: Jerman Capai Rekor 318 Ribu Kasus Harian, 300 Pasien Meninggal karena Covid-19
Berita Terkait
-
LIVE: Idul Adha 2025 Ditetapkan! Pemerintah Umumkan Hasil Sidang Isbat Malam Ini
-
Keistimewaan Dzulhijjah Tak Ada di Bulan Lain, Balasan Pahalanya Bukan Main-main
-
Jalur Selatan Cianjur Lumpuh Akibat Pohon Raksasa Tumbang, Evakuasi Hingga Dini Hari
-
Pecah! 10 Kecamatan di Cianjur Akan Bentuk Kabupaten Baru, Cek Daftarnya di Sini
-
Kapan Lebaran Idul Adha 2025? Ini Versi Pemerintah dan Muhammadiyah
Terpopuler
- Review dan Harga Skincare NAMA Milik Luna Maya: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- Nasib Pemain Keturunan Indonesia Cucu Sultan Kini Berstatus Pengangguran
- 5 Mobil Murah Mulai 10 Jutaan: Tampilan Mewah, Cocok untuk Keluarga
- Rahasia Kulit Sehat Dr Tompi: 3 Langkah Skincare yang Bisa Kamu Ikuti di Rumah
- 3 Motor Cruiser Murah Bertampang Ala Harley-Davidson: Gunakan Mesin V-Twin, Harga Setara Honda PCX
Pilihan
-
BYD Kembali Pangkas Harga, Bos GWM Geram: Bagaimana Kualitas Mobil Bisa Terjamin?
-
Nasib Miris Rafael Struick: Andalan Timnas Indonesia, Malah Dibuang Brisbane Roar
-
BREAKING NEWS! Persija Jakarta Tunjuk Eks MU Sebagai Pelatih
-
5 Rekomendasi Serum Vitamin C Terbaik: Cerahkan Kulit, Tameng Radikal Bebas
-
Karyawan PT Timah Bobol SDN 3 Mentok, Program AKHLAK Erick Thohir Dipertanyakan
Terkini
-
DANA Kaget Ratusan Ribu Menanti Hari Ini! Waspada Jebakan Link Palsu
-
Akses Ilegal Dokumen Rahasia, Eks Pegawai Baznas Jabar Dibekuk Polisi
-
Mencekam! Pegawai Kejaksaan Dibacok di Depok, Polisi Selidiki Motif Misterius
-
Cara Ampuh Hemat Listrik di Rumah, Menyesal Tidak Laksanakan!
-
Bayar Tagihan Listrik Dengan Link Saldo Dana Kaget Ini, Jangan Telat!