Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 28 Maret 2022 | 14:33 WIB
NII - Viral video pria kibarkan bendera dan ajak masuk NII. [Facebook]

SuaraJabar.id - Sebanyak 16 16 tersangka dugaan tindak pidana terorisme, yang ditangkap di Sumatera Barat, Jumat (25/3), terafiliasi dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di sejumlah daerah, termasuk NII di Jawa Barat.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar.

Menurutnya, para tersangka teroris itu memiliki niat untuk menggulingkan pemerintah.

"Memiliki niat untuk menggulingkan pemerintahan yang sah apabila NKRI sedang dalam keadaan kacau, chaos," kata Aswin, Senin (28/3/2022) dikutip dari Antara.

Baca Juga: Publik Dibuat Geger dengan Aksi Pria Ajak Anak Kecil Bobol Kotak Amal di Masjid

Kelompok tersebut berencana ingin menggulingkan pemerintahan RI yang sah, lanjutnya. Para tersangka teroris itu terhubung dengan kelompok NII di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Bali, serta merekrut anggota secara masif di wilayah Sumatera Barat dengan melibatkan anak-anak di bawah umur.

Aswin menyebutkan tersangka teroris tersebut juga memiliki keinginan mengubah ideologi Pancasila dengan ideologi Syariat Islam secara kaffah. Mereka rutin berlatih melakukan kegiatan i’dad (latihan ala militer), tambahnya.

"Bahkan merencanakan persiapan logistik berupa persenjataan," katanya.

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 16 tersangka dugaan tindak pidana terorisme di wilayah Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (25/3); dengan rincian 12 tersangka ditangkap di Kabupaten Dharmasraya dan empat tersangka lainnya di Kabupaten Tanah Datar.

Aswin mengatakan Densus 88 Antiteror Polri terus berupaya maksimal untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman teror, termasuk yang ingin menggagalkan roda pemerintahan sah.

Baca Juga: Densus 88 Polri Tangkap Terduga Teroris Asal Bogor, Ketua MUI Buka Suara

"Polri akan selalu melakukan yang terbaik untuk masyarakat bangsa dan negara," ujarnya.

Load More