Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 05 April 2022 | 15:18 WIB
Tangkapan layar warga Bandung bangunkan sahur dengan nyanyian "yang open BO ayao sahur". [Istimewa]

SuaraJabar.id - Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok warga tengah membangunkan warga untuk melaksanakan sahur viral di media sosial.

Bukan tanpa alasan, dalam video terlihat sekelompok warga tengah menyanyikan yel-yel untuk membangunkan warga.

Mereka terlihat menyanyikan yel-yel ajakan sahur dengan diiringi suara tabuhan di depan sebuah hotel yang berada di bilangan jalan Terusan Pasirkoja, Kota Bandung.

Yang unik adalah yel-yel yang dinyanyikan warga.

Baca Juga: Naik Sepeda Lewat Turunan Tajam, Pria Ini Menjerit Tak Sanggup Ngerem sampai Kebablasan Tabrak Pohon

"Yang open BO ayo sahur," teriak warga dalam video yang diunggah akun Twitter @SUNDA_FESS.

Tak ayal, unggahan video tersebut mendapat banyak respon dari netizen.

Terlepas ada atau tidaknya praktik open BO dan prostitusi online di hotel itu, beberapa netizen menyesalkan adanya anak di bawah umur yang ikut dalam rombongan itu.

"Miris banget,padahal banyak anak dibawah umur yg ikutan," cuit @namanya***.

Netizen lain berkomentar bahwa petugas keamanan hotel sepertinya tak berani mengusir rombongan warga itu meski berpotensi mengganggu tamu hotel.

Baca Juga: Langsung Kena Mental! Viral Video Warga Bangunkan Sahur di Depan Hotel: Yang Open BO Ayo Sahur

"Eta mun satpamna ngusir (kalau satpamnya mengusir) pasti disebut mendukung perzinahan," tulis @sampurnaafter***.

Di Kota Bandung sendiri terdapat tradisi membangunkan sahur dengan berkeliling komplek atau pemukiman juga biasa dilakukan.

Para anak muda biasa melakukan hal ini pada pukul 02.00-03.00 WIB. Mereka pun kadang sahur bersama di masjid seusai berkeliling.

Saat berkeliling, biasanya mereka berbagi tugas. Ada yang menjadi pemukul bedug, pemukul kaleng hingga alat musik dadakan dari ember atau bahkan tutup botol. Semua menjadi alat perkusi sehingga melahirkan suara dan lagu yang unik.

Kegiatan menabuh bedug sambil berkeliling inilah yang disebut dulag. Kadang kelompok dulag tersebut sering menggunakan satu set alat istrumen calung atau semacam kolintang. Tujuannya untuk memainkan alunan musik abstrak yang mempunyai ritme. Lewat musik, diiringi lantunan gelak tawa dan sahutan inilah yang membangunkan warga untuk sahur.

Di Bandung tradisi ngadulag ini pun sudah jarang. Di komplek-komplek perumahan, apalagi di pusat kota lebih memilih loudspeaker masjid untuk membangunkan sahur.

Kekinian tradisi dulag muncul kembali dan viral karena mengajak yang Open BO untuk sahur.

Load More