Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Senin, 11 April 2022 | 15:35 WIB
Aksi bakar ban mahasiswa di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat (Suara.com/M Dikdik RA)

SuaraJabar.id - Mahasiswa dari berbagai kampus di Bandung Raya menggelar demonstrasi, hari ini, Senin (10/4/2022). Amatan sepintas di lapangan, jumlah yang terlibat diperkirakan mencapai kurang lebih seribu orang.

Mereka menyuarakan sejumlah isu, di antaranya soal penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), juga isu penundaan Pemilu, dan isu-isu lainnya seperti isu agraria atau represifitas aparat.

Sebagian massa aksi mulai berkumpul di depan Gedung Sate sekira pukul 13.00 WIB tadi. Mereka yang datang awal tersebut gabungan dari Aliansi Mahasiswa Jawa Barat Menggugat (AMJM). Mayoritas berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), khususnya yang tergabung dalam forum Isola Menggugat, sebagian lain dari kampus UIN Sunan Gunung Djati dan kampus lainnya.

Jalan Diponegoro pun ditutup total. Mahasiswa membentuk barikade lingkaran, membakar ban dan berorasi. Mereka juga membentangkan spanduk dan poster-poster protes.

Baca Juga: Polisi Amankan 2 Orang Bawa Sajam, Diduga Hendak Nyusup ke Demo Mahasiswa di Depan DPR

Sekitar setengah jam kemudian, massa aksi kian bertambah. Ratusan mahasiswa lainnya berkumpul di titik yang berbeda, yakni di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat. Mayoritas berasal dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) dan Universitas Pasundan.

Seperti di titik aksi sebelumnya, ratusan mahasiswa yang berada di muka kantor dewan perwakilan rakyat itu berorasi. Tampak juga delapan orang yang bertelanjang dada, tubuh mereka dicoreti sejumlah huruf yang jika digabungkan berarti kata "REVOLUSI".

Tak lama berselang, massa aksi lainnya kembali datang dari arah Sulanjana atau Perempatan Dukomsel, samping Gedung DPRD Jabar. Sebagian besar terhimpun dalam forum Poros Mahasiswa Revolusi Bandung (PRMB).

Adapun beberapa kampus yang terlibat lainnya adalah, Institut Teknologi Bandung (ITB), Internasional Women University (IWU), UKRI, STIE Tridarma, Itenas, Polban, ITB, Widyatama, STBA, STEMBI, dan lainnya. Tak hanya dari daerah Bandung, massa aksi adapula yang mahasiswa Subang, yakni dari Universitas Subang dan STIE Miftahul Huda Subang.

Hinggal pukul 15.00 WIB ini, massa aksi masih berkumpul di dua titik tersebut. Di lokasi saat ini, hujan cukup deras mengguyur lokasi, namun mahasiswa tetap bertahan. Sejauh ini, aksi demonstrasi mahasiswa di Bandung berlangsung dengan kondusif.

Baca Juga: Ramai Pelajar Berkumpul di Lapangan Merdeka Medan, Hendak Demo?

"Aksi ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintahan sedang tidak baik-baik saja," ungkap seorang orator.

Sebelumnya, terdapat beberapa demonstrasi yang sudah dilakukan lebih awal. Dalam pekan pertama bulan ini, setidaknya ada dua aksi protes yang digalang mahasiswa Bandung dari lintas kampus.

Contohnya, demonstrasi digelar mahasiswa dari Forum Aksi Mahasiswa Bandung Raya (FAM-BR). Mereka berunjuk rasa di depan Depo Pertamina atau Terminal BBM Gedebage, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (7/4/2022).

Puluhan mahasiswa yang terlibat aksi di antaranya berasal dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD), Universitas Bale Bandung, ada pula beberapa dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Pasundan dan Universitas Komputer Indonesia. Mereka mengangkat isu penolakan kenaikan BBM.

Sebelumnya, pada tanggal 1 April 2022 lalu, aksi serupa lebih dulu digelar ratusan mahasiswa yang terhimpun dalam Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB). Mereka berdemonstrasi di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Mereka sama menolak kenaikan harga BBM.

Yang terlibat aksi berasal dari gabungan beberapa kampus seperti UPI, STEMBI, Polban, Unibi, Universitas Terbuka Bandung, Internasional Women University, UIN SGD, dan Sekolah Tinggi Teknologi Bandung.

Kontributor : M Dikdik RA

Load More