Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 11 April 2022 | 17:24 WIB
Suasana di tol depan Gedung DPR saat aksi unjuk rasa berlangsung pada Senin (11/4/2022). [Suara.com/Yosea Arga]

SuaraJabar.id - Polisi menembakan gas air mata dan mengerahkan kendaraan taktis water canon untuk membubarkan aksi mahasiswa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (11/4/2022) sore.

Sebelumnya, aksi mulai memanas pada pukul 15.45 WIB. Terlihat sejumlah demonstran melempari petugas yang berjaga menggunakan batu, kayu, botol plastik dan benda lainnya.

Sekitar pukul 16.00 WIB, petugas kepolisian akhirnya mengerahkan kendaraan taktis water cannon dan menembakkan gas air mata ke arah massa.

Massa yang awalnya berkumpul di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR RI akhirnya terbagi dua dan terdorong mundur ke arah Senayan dan Slipi hingga akhirnya membubarkan diri.

Baca Juga: Ade Armando Dikeroyok hingga Babak Belur, Sempat Ribut dengan Massa Emak-emak

Sebelum memanas hingga dibubarkan, aksi sempat berjalan kondusif saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco, Lodewijk Freidrich Paulus, dan Rahmat Gobel menemui pengunjuk rasa untuk berdialog.

Sebelumnya, Dosen Universitas Indonesia sekaligus aktivis Ade Armando babak-belur usai dipukuli massa aksi 11 April di depan gedung DPR RI, Senin (19/4/2022).

Bahkan dia sempat ditelanjangi oleh massa yang disebut bukan dari kalangan mahasiswa.

Ade Armando yang menjadi korban dan babak-belur tersebar di sejumlah akun media sosial, hingga menjadi trending topic di Twitter.

Hingga berita ini ditulis, sudah ada 4 ribu lebih cuitan yang menyinggung Ade Armando.

Baca Juga: Detik-detik Ade Armando Dianiaya di Depan DPR, Massa Teriak: Penista Islam, Penista Agama!

Load More