SuaraJabar.id - Aksi tawuran menjadi permasalahan sosial yang seakan tak kunjung tuntas. Bukannya di bulan suci Ramadan, malah semakin marak terjadi. Termasuk di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Bahkan kini muncul fenomena tawuran yang menggunakan sarung alias perang sarung. Bukan sekedar sarung, namun di dalamnya ada benda-benda tumpul dan tajam yang bisa melukai dan berujung kriminal.
Di Kota Cimahi dan Bandung Barat, tawuran dengan modus perang sarung sudah terjadi beberapa kali selama bulan Ramadan 1443 Hijriah ini. Peristiwa yang selalu terjadi lewat tengah malam hingga menjelang sahur.
Ketua Komunitas Tjimahi Heritage Machmud Mubarok mengatakan, 'perang sarung' sebetulnya sudah ada sejak tahun 1980-an. Hanya saja dulu murni sebatas candaan sebab sarung yang digunakan sama sekali tidak dipadukan dengan benda-benda yang membahayakan.
Baca Juga: Marak Perang Sarung, 8 Remaja di Bogor Diamankan Tim Kujang Karena Bawa Senjata Tajam
"Dulu itu namanya ucing babuk (kucing pukul), memang sama sarung diiket ujungnya untuk memukul lawan. Cuma tidak kriminal seperti sekarang," ungkap Machmud saat dihubungi Suara.com pada Rabu (13/4/2022).
Zaman dulu, kata dia, 'perang' menggunakan sarung murni memang hanya sebatas candaan anak-anak ketika menunggu salat tarawih di bulan puasa. Itupun, hanya dilakukan antarteman setongkrongan.
Kondisinya jauh berbeda dengan kekinian, dimana perang sarung yang mayoritas dilakukan anak-anak dan remaja itu dilakukan antarkelompok hingga antarkampung. Ujung-ujungnya saling melukai hingga timbul korban.
"Dulu memang sarung saja. Ada di setiap Ramadan semua pada ngumpul di masjid sebelum tarawih main. Saya juga heran perang sarung sekarang malah batu, itu niatnya untuk mencelakai," sebut Machmud.
Menurut Machmud, bergesernya fenomena Perang sarung yang kini mengarah ke kriminal lantaran pengaruh media sosial. Dimana keberadaan media sosial ini membuat para remaja dengan mudahnya berkomunikasi hingga terjadi aksi saling menantang.
Baca Juga: Tak Mau Perang Sarung Makan Korban, Hengky Kurniawan Minta TNI dan Polri Lakukan Ini
"Jadi memang melanjutkan sisi lain dari geng-geng-an. Saling tantang, ketemu perang," tukasnya.
Pandangan Menurut Psikolog
Psikolog Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi Miryam Ariadne Sigarlaki menilai, penyebab maraknya perang sarung dikarenakan ada sejumlah faktor. Di antaranya para remaja yang masih mencari jati diri.
"Yang belum bisa menentukan sikap yang tegas dlm interaksinya dilingkungan sosial, sehingga ketika ada kejadian seperti ini sifatnya masih ikut-ikutan," ungkap Miryam.
Media sosial alias medsos pun menurutnya sangat berpengaruh. Miryam mencontohkan, bisa saja bermula dari cekcok di media sosial.
"Dimungkinkan mengalami cekcok di medsos atau dimanapun sebelumnya sehingga ada kesempatan bertemu tatap muka emosi tersulut hingga adu jotos perang sarung," terangnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Dedi Mulyadi Tegur Langsung Jeje Govinda Perkara Bawa Anak ke Kantor Dinas di Jam Kerja
-
Geram Ulah Dokter Priguna Rudakpaksa Keluarga Pasien, Arzeti PKB Minta Pihak RS Juga Tanggung Jawab
-
Dulu Hitam Kini Putih: Transformasi Pakaian Dedi Mulyadi dan Makna di Baliknya
-
Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Jawa Barat 2025, Cek Info Bebas Denda dan Caranya
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Laris Berkat BRI
-
Transformasi Digital: KB Bank Segera Beralih ke Sistem NGBS
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas