Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 16 April 2022 | 13:54 WIB
Pondok Pesantren Darussalam Ciamis. [HR Online]

“Tentu hal tersebut saat itu merupakan kewajiban dan hal yang lumrah untuk bela bangsa dan negara ini,” jelasnya.

Saat itu, kata Kang Icep, Pesantren Cidewa ini santrinya ada sebanyak 40 orang. Namun, seiring waktu berjalan sampai Kakek Kyai Ahmad Fadlil wafat dan meninggalkan santri sampai 400 orang.

“Kalau sekarang, santrinya kan ada dari berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke dan pendidikannya juga ada dari mulai RA sampai Perguruan tinggi, jadi kalau ditotalkan kurang lebih sebanyak 6.650 orang santri dan masih ada banyak lagi yang belum terhitung kalau dari luarnya,” katanya.

Kang Icep berharap, Pondok Pesantren Darussalam Ciamis dan Pesantren yang ada di Indonesia juga tetap menjaga nilai-nilai tradisi dan budaya keislaman di pondok Pesantrennya masing-masing.

Kemudian, nilai-nilai adabiah atau etika moral harus ditanamkan kepada umat, masyarakat, peserta didik atau kalau Pesantren itu kepada para santri.

“Karena santri itu intinya bagi kami yakni Pesantren itu dari kata satria jadi Pestriaan, tempat orang dididik, dibina di tempat, kemudian dibangun kekuatan moral dan fisiknya maka dikatakan Pesantren,” pungkas Kang Icep.

Load More