SuaraJabar.id - Suasana kawasan pemakaman Ereveld Leuwigajah atau Taman Makam Kehormatan Belanda di Kota Cimahi yang biasanya sepi mendadak ramai ketika menjelang berbuka puasa pada akhir pekan lalu.
Pemakaman bersejarah yang terletak di Jalan Kerkof itu didatangi Komunitas Tjimahi Heritage bersama siswa dari SMAN 2 Cimahi dan SMKN 1 Cimahi untuk menunggu waktu berbuka puasa alias ngabuburit pada Sabtu (16/4/2022).
Tempat pemakaman yang kebanyakan dianggap angker dan seram sama sekali tidak dirasakan puluhan orang yang mengikuti acara ngaburit di Pemakaman Ereveld. Bahkan, sebaliknya mereka terkesan dengan sejarah dan keindahan di pemakaman khusus orang-orang Belanda tersebut.
"Ini perdana, kami selama ini belum pernah menunggu magrib di kuburan. Menunggu beduk dan azan Magrib di Ereveld menjadi momentum ngabuburit yang benar-benar berbeda," kata Ketua Komunitas Tjimahi Heritage Machmud Mubarok saat dihubungi Suara.com pada Senin (18/4/2022).
Dikatakan Machmud, kesan seram dan aura mistis yang selama ini berkembang seputar makam Ereveld Leuwigajah sama sekali tidak ada. Malah, ia dan para peserta ngabuburit merasakan suasana ngabuburit yang berbeda dibandingkan dengan pemakaman umum lainnya.
"Sekarang kan malam bersejarah itu sudah tidak tertutup lagi. Masyarakat bisa berkunjung, termasuk kalau mau ngabuburit," ujar Machmud.
Bukan hanya sekeda ngabuburit, Komunitas Tjimahi Heritage juga sekaligus mengenalkan seputar sejarah Ereveld atau Taman Kehormatan Belanda yang memang berada di wilayah administrasi Belanda
Ereveld adalah makam khusus orang-orang Belanda. Sebagian besar adalah jasad tentara Negeri Van Oranye yang dibantai tentara Jepang.
Makam itu diresmikan pada 20 Desember 1949, yang dikelola oleh Yayasan Oorlogsgravenstichting (OGS) di bawah naungan Kedutaan Belanda. Status ereveld tersebut saat ini menjadi milik Belanda.
Di tengah-tengahnya, berdiri tegak sebuah monumen 'Ter eerbiedige nagedachtenis aan de vele ongenoemoen die hun leven offerden en niet rusten op deerevelden', yang jika ditranslasikan berarti
Baca Juga: Puasa Bareng Umi Syam di Amerika, Ngabuburit Sambil Aquacycling
'Untuk mengenang dengan hormat mereka yang tak disebut tetapi telah mengorbankan dirinya dan tidak bisa beristirahat di taman-taman kehormatan'.
Berdasarkan catatan, di Ereveld Kherkhof hingga saat ini berdiri sebanyak 5.200 nisan yang menandakan banyaknya orang yang disemayamkan di tempat tersebut. Jumlah itu tidak akan pernah bertambah.
Untuk masuk ke ereveld, pengunjung akan melewati satu pintu semacam lorong berbentuk benteng pertahanan. Berjalan sekitar 100 meter, lalu tiba di Gerbang Ereveld yang megah berwarna hitam dengan lambang Groot Rijkswapen atau Lambang Agung Kerajaan Belanda.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Puasa Bareng Umi Syam di Amerika, Ngabuburit Sambil Aquacycling
-
Ngabuburit Gitu-Gitu Aja? Lakukan 5 Hal Ini agar Ngabuburit Jadi Istimewa!
-
Ngakak! Bocah Ini Bangun Tidur Siang Siap-siap buat Sekolah Padahal Diajak Ngabuburit
-
Remaja Asal Jakarta Dibacok Gerombolan Bermotor saat Ngabuburit di Sukabumi, Warga Ungkap Fakta Ini
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Makin Besar, Arab Saudi Punya Dua Celah
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
Pilihan
-
Rahasia Dean Henderson Tundukkan Algojo Liverpool: Botol Minum Jadi Kunci
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
Terkini
-
Cerita dari Stasiun Cilebut: Terjebak dalam Gelap, Pasrah di Tengah Hujan dan Lautan Manusia
-
Rice Cooker Digital vs Manual: Duel Klasik di Dapur, Mana Lebih Awet dan Layak Beli?
-
Kabar Buruk! 18.187 Warga Bogor Kehilangan BPJS Gratis, Ini Penyebab dan Solusinya
-
Ramai Guru dan Siswa Mundur, Bagaimana Kondisi Sekolah Rakyat?
-
Duka di Pemprov Jabar: Kadisnakertrans Teppy Wawan Wafat Usai Main Pingpong Rayakan 17 Agustus