SuaraJabar.id - Muncul dugaan adanya politisasi di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penyebabnya, ada kader aktif sebuah partai politik yang mendominasi pengurus Unit Pengumpul Zakat (UPZ) tingkat kecamatan.
Merespon hal itu, salah seorang Komisioner Baznas Kabupaten Cianjur Hilman Saukani mengatakan, ada puluhan kader aktif salah satu partai politik di kepengurusan UPZ kecamatan yang diduga berbohong pada tim seleksi. Padahal mereka akan mengurusi dana umat Muslim di Kabupaten Cianjur.
Hilman mengatakan setiap calon pengurus UPZ kecamatan membuat surat pernyataan tidak terlibat langsung partai politik atau anggota partai tertentu.
“Dalam proses seleksi UPZ kecamatan kan sudah membuat surat pernyataan tidak terlibat sebagai anggota maupun pengurus partai politik,” terang Hilman Saukani, Senin (19/4/2022).
Jika mereka yang sudah membuat surat pernyataan ternyata ialah anggota juga pengurus parpol, menurut Hilman, maka mereka dapat disimpulkan sudah berbohong.
“Silakan simpulkan sendiri, jelas bahwa mereka sudah membuat surat pernyataan,” katanya.
Kalau memang terbukti pengurus UPZ kecamatan kader aktif parpol, tegas Hilman, mereka harus membuat pilihan karena memang berbenturan dengan aturan.
“Tetap menjadi mengurus UPZ kecamatan atau tetap di parpol, baik sebagai pengurus maupun anggota,” tandasnya.
Diketahui, Kader aktif dari salah satu partai politik mendominasi pengurus Unit Pengumpul Zakat (UPZ) tingkat kecamatan, hal tersebut semakin memperkuat dugaan adanya politisasi di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Cianjur.
Baca Juga: Modus Guru Ngaji Tersangka Pencabulan 12 Anak di Pangalengan, Korban Diajak Wisata Air Panas
Dominasi salah satu parpol di kepengurusan UPZ kecamatan merupakan upaya untuk suksesi Pemilu 2024 di Kabupaten Cianjur.
Berdasarkan data yang diterima dari sumber di internal parpol tersebut, pengurus UPZ merupakan kader aktif, selain pengurus di DPC maupun PAC, bahkan ada yang sebagai ketua PAC.
“Iya, Kang, emang kader aktif di parpol kita, yang ditandai merah didaftar UPZ itu, nah itu orang parpolnya,” kata narasumber itu.
Berita Terkait
-
Bahas Aset Negara, Dedi Mulyadi Sambangi KPK
-
KDM Tegaskan Alih Fungsi Lahan Jadi Dalang Banjir di Bandung
-
Dedi Mulyadi Datang ke KPK: Ada Apa dengan Sungai dan Hutan Jabar?
-
Pantai-Pantai Menawan di Selatan Jawa Barat, Surga Tersembunyi yang Wajib Dijelajahi
-
Banjir Rendam Kabupaten Bandung, 14 Kecamatan Terdampak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras
-
Mitra MBG Disentil Keras, Diwajibkan Sumbang 30 Persen Laba untuk Sekolah
-
Minggir Dulu Lembang! Ini 4 Surga Wisata Alam Kabupaten Bandung Selatan untuk Healing Akhir Tahun