SuaraJabar.id - Para Pedagang Kaki Lima (PKL) musiman mulai bermunculan di Kota Cimahi memasuki pertengahan bulan Ramadan. Mereka memanfaatkan badan dan trotoar jalan untuk berjualan.
Padahal, trotoar dan badan jalan merupakan akses publik yang dilarang untuk dijadikan sebagai tempat berjualan sesuai aturan yang tercantum dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Cimahi. Namun mereka tetap nekat berjualan di zona merah tersebut.
Salah satu kawasan yang banyak bermunculan PKL musiman adalah jalan Gandawijaya yang merupakan sentra perekonomin di Kota Cimahi. Seperti yang terpantau pada Selasa (19/4/2022), terlihat sejumlah PKL tampak leluasa menjajakan dagangannya.
Beragam kebutuhan di jual para PKL ini untuk meraih keuntungan di bulan puasa dan menjelang lebaran ini. Seperti pakaian, mukena dan sejadah, perabot rumah tangga, makanan, hingga toples dan peralatan kue.
Para PKL terlihat diserbu warga yang hendak membeli barang kebutuhan mereka atau sekedar melihat-lihat. Ketertarikan warga membeli barang ke PKL karena harga yang ditawarkan lebih murah dibanding dengan di toko.
"Ya mau gimana lagi, kami juga butuh makan dan butuh untuk keperluan lebaran. Apalagi dua tahun kemarin ngga bisa jualan bebas, karena pandemi Covid-19," kata Iwan (35), salah seorang PKL.
Ia mengaku sering berjualan di pasar kaget yang buka setiap hari minggu. Namun khusus moment bulan Ramadan, khususnya mendekati lebaran ia kerap berjualan di trotoar Jalan Gandawijaya.
"Kalau mau lebaran saya kesini jualannya," ucapnya.
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketertiban Masyarakat pada Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi, Deden Herdiana mengaku dilema dengan kemunculan PKL musiman di bulan Ramadan ini.
Baca Juga: Mengintip Surga Kuliner Ramadhan di Bangkok, Puluhan Ribu PKL Numplek-Plek di Pasar Makanan Halal
"Sekarang kan kita harus meningkatkan perekonomian, setelah dua tahun kemarin ada pandemi. Tapi di satu sisi muncul PKL musiman, dan berjualan tidak pada tempatnya. Makanya posisi kami dilema sekarang ini," ujarnya.
Meski begitu pihaknya selalu melakukan patroli, dan mengingatkan para pedagang untuk menjaga protokol kesehatan dan berjualan tidak di atas trotoar.
"Kita tetap patroli mengingatkan mereka, kalau jualan sudah di tengah trotoar, kita minta untuk digeser agar pejalan kaki bisa lewat. Kita juga ingatkan untuk jalankan prokes," tandas Deden.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
Terpopuler
- Dipantau Alex Pastoor, 3 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Layak Dipanggil ke Senior
- 43 Kode Redeem FF Terbaru 18 Juli: Klaim Hadiah Squid Game, Outfit, dan Diamond
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 7 Pilihan Tablet dengan SIM Card untuk Kuliah, Spesifikasi Mumpuni Harga Cuma Rp 1 Jutaan
- 8 Mantan Pacar Erika Carlina yang Hamil di Luar Nikah, Siapa Sosok Ayah Sang Anak?
Pilihan
-
Ada Kopdes Merah Putih, Prabowo Sebut Sri Mulyani Tambah Stres
-
Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
-
Kasus Pencemaran Nama Baik Ijazah Palsu Jokowi, Delapan Saksi Diperiksa di Polresta Solo
-
Prabowo Marah Sebut Pengusaha RI dengan "Serakahnomics"
-
Prabowo Sentil Orang Kaya RI, Lebih Senang Bikin PT Dibandingkan Koperasi
Terkini
-
4 Cara Membayar Listrik Bulanan Lewat Aplikasi
-
BRI Fasilitasi Pemberdayaan Koperasi Desa Merah Putih lewat AgenBRILink
-
Analis Pertahankan BBRI, Koperasi Desa Merah Putih Beri Dukungan Sentimen
-
Tragedi Pesta Rakyat Garut, Dedi Mulyadi Nyatakan Siap Diperiksa Polisi
-
Respons Dedi Mulyadi Jika Harus Dipanggil Polisi Kasus Pesta Rakyat