SuaraJabar.id - Kebiasaan nonton filem bokep atau yang mengadung konten pornografi bisa menyebabkan kecanduan.
Kecanduan konten bokep atau pornografi ini sbenarnya dapat memberikan banyak masalah.
Dikutip dari Suara.com, beberapa ahli mengatakatan, kecanduan pornografi dapat memengaruhi sudut padang orang tersebut terhadap pasangannya.
Berikut masalah yang dapat ditimbulkan akibat kecanduan bokep atau pornografi:
Baca Juga: Kiesha Alvaro Nyaris Nangis, Ungkap Gelontorkan Duit Seharga Mobil Demi Game Online
- Kehidupan seks seseorang menjadi kurang memuaskan
- Pornografi menyebabkan masalah hubungan atau membuat seseorang merasa kurang puas dengan pasangannya
- Seseorang melakukan perilaku berisiko untuk melihat pornografi, seperti melakukannya di tempat kerja
Tanda-tanda seseorang telah mengalami kecanduan pornografi yang berdampak kepada hubungan sosial yang tidak sehat, dapat terlihat dari:
- Sering mengabaikan tanggung jawab hanya untuk melihat pornografi
- Menyukai melihat pornografi yang ekstrem atau tidak normal
- Sering merasa frustrasi atau malu setelah menonton film porno, tetapi terus melakukannya
- Ingin berhenti melihat pornografi, tetapi sulit untuk melakukannya
- Menghabiskan banyak uang untuk pornografi
- Menggunakan pornografi untuk mengatasi kesedihan, kecemasan, insomnia, dan masalah mental lainnya
- Pornografi tidak hanya mengubah perilaku seseorang menjadi buruk, tetapi juga kondisi otak dan tubuh.
Menurut penelitian kecanduan dapat mengubah sistem dopamin tubuh. Dopamin merupakan senyawa kimia yang berfungsi sebagai penghubung sel saraf dan oto.
Ketika seseorang kecanduan, hal tersebut akan membuatnya merasa senang melakukannya, walaupun sesuatu yang buruk. Seiring waktu, tubuh seseorang yang kecanduan akan menghasilkan sedikit dopamin.
Hal itu yang membuatnya bergantung terhadap perilaku tersebut untuk merasakan dopamin di dalam tubuh.
Pornografi juga dapat memengaruhi hubungan dengan orang lain. Hal tersebut dapat membuat ekspektasi perilaku seks yang tidak realistis.
Penggunaan pornografi juga dapat memengaruhi hubungan orang-orang. Misalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pornografi menciptakan ekspektasi seks yang tidak realistis.
Berita Terkait
-
5 Teknik Psikoterapi untuk Menangani Gangguan Mental, Ciptakan Coping Mechanism Sehat
-
Ada 5,5 Juta Konten Pornografi Anak di Dunia Maya, Menkomdigi: Terbesar ke-4 di Dunia
-
Nomofobia di Kalangan Mahasiswa: Kecanduan atau Kebutuhan?
-
Game Online: Hiburan atau Jerat Kecanduan?
-
Gadget sebagai Pengasuh Digital: Kemudahan atau Malapetaka?
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
Terkini
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H