Seseorang menjadi bergantung kepada pornografi untuk mencapai kepuasan seksual dalam dirinya.
Dalam studi tahun 2015 menemukan, seseorang yang candu terhadap pornografi disebabkan karena dirinya sendiri bukan karena kontennya. Hal ini semakin signifikan jika orang tersebut mengalami kecemasan atau stres dalam dirinya.
Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang membuat seseorang kecanduan terhadap pornografi, di antaranya:
- Kondisi mental untuk menghindari tekanan psikologis
- Masalah hubungan atau menjadi pelampiasan ketidakpuasan seksual
- Norma budaya yang tidak sehat, terutama dalam lingkungan. Hal tersebut dapat menarik seseorang agar kecanduan pornografi
- Penyebab biologis yang membuat perubahan kimiawi otak saat melihat pornografi. Hal tersebut dapat membuat rasa candu
Seseorang yang mengalami kecanduan pornografi biasanya memiliki keinginan untuk lepas dalam hal tersebut, tetapi tidak bisa.
Baca Juga: Kiesha Alvaro Nyaris Nangis, Ungkap Gelontorkan Duit Seharga Mobil Demi Game Online
Untuk pengobatan tersendiri, tidak ada obat khusus untuk menghilangkan rasa candu terhadap pornografi.
Namun, beberapa orang dapat melakukan terapi agar membuat pikirannya tidak selalu berhubungan dengan pornografi.
Beberapa hal lain yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa candu terhadap pornografi, di antaranya:
1. Psikoterapi
Konsultasi dengan psikoterapi dapat membuat seseorang memahami hubungannya dengan pornografi. Hal ini juga membantu mengidentifikasi permasalahan kebutuhan seksual dalam diri. Selain itu, psikoterapi juga mengembangan strategi dalam menghadapi tekanan psikologi dirinya.
2. Konseling hubungan
Konseling dapat membantu menghilangkan rasa candu pornografi. Dengan berbicara satu sama lain akan menumbuhkan kepercayaan antarpasangan.
3. Pengobatan
Walau tidak ada obat khusus, seseorang dapat melihat penyebab dirinya kecanduan pornografi. Jika disebabkan rasa tertekan, stres, atau pusing, orang tersebut dapat meminum obat penenang. Namun baiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.
Berita Terkait
-
5 Teknik Psikoterapi untuk Menangani Gangguan Mental, Ciptakan Coping Mechanism Sehat
-
Ada 5,5 Juta Konten Pornografi Anak di Dunia Maya, Menkomdigi: Terbesar ke-4 di Dunia
-
Nomofobia di Kalangan Mahasiswa: Kecanduan atau Kebutuhan?
-
Game Online: Hiburan atau Jerat Kecanduan?
-
Gadget sebagai Pengasuh Digital: Kemudahan atau Malapetaka?
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang