SuaraJabar.id - Warga Palestina yang membawa peti jenazah jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh diserang oleh Polisi Israel pada Jumat (14/5/2022).
Insiden penyerangan itu terjadi sebelum ribuan pelayat mengiringi peti itu melalui Kota Tua Yerusalem.
Sebelumnya, jurnalis perempuan itu 51 tahun itu tewas ditembak saat meliput penggerebekan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat pada Rabu.
Puluhan warga Palestina yang mengerumuni peti Akleh berjalan menuju gerbang Rumah Sakit St. Joseph. Beberapa dari mereka melambai-lambaikan bendera Palestina dan berteriak "dengan jiwa dan darah kami, kami akan menebusmu Shireen".
Baca Juga: Dubes Palestina Sebut Pembunuhan Wartawati Shireen Abu Akleh oleh Militer Israel Keji
Polisi Israel yang tampak berusaha mencegah mereka berjalan kaki ketimbang membawa peti jenazah dengan mobil, menerobos gerbang dan menyerang kerumunan, beberapa di antaranya memukul pengusung jenazah dengan tongkat dan menendang mereka.
Kelompok pembawa jenazah sempat bersandar ke dinding dan hampir menjatuhkan peti tersebut, menegakkannya kembali sebelum salah satu ujungnya menyentuh tanah ketika granat kejut meledak.
Aksi kekerasan yang berlangsung hanya beberapa menit itu menambah kemarahan warga Palestina atas pembunuhan Akleh, yang dikhawatirkan akan menyulut kekerasan yang telah meningkat sejak Maret.
Otoritas Palestina menyebut kematian Akleh sebagai pembunuhan oleh pasukan Israel.
Israel awalnya mengatakan insiden itu akibat tembakan warga Palestina, tapi para pejabatnya mengatakan mereka tak mengesampingkan kemungkinan kematian jurnalis itu disebabkan oleh tembakan tentara Israel.
Baca Juga: Berduka atas Tragedi Pembunuhan Wartawan Shireen Abu Akleh, MUI: Bukti Teror terhadap Jurnalis
Kepolisian Israel mengatakan kelompok warga Palestina di luar rumah sakit, yang mereka sebut sebagai perusuh, mulai melempari batu ke arah aparat.
"Polisi terpaksa bertindak," kata mereka.
Pemerintah AS menilai kejadian itu mengganggu, kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki. Para pejabat AS akan terus melakukan kontak dengan pihak Israel dan Palestina setelah pemakaman Akleh.
"Setiap keluarga berhak memakamkan orang terkasih mereka secara bermartabat dan tanpa gangguan," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Mesir, Qatar dan Al Jazeera mengutuk tindakan polisi Israel itu. Wakil juru bicara PBB Farhan Haq menyebut insiden itu "sangat mengejutkan" dan Uni Eropa mengaku terkejut.
Beberapa menit setelah tindakan polisi tersebut, peti Akleh dimasukkan ke dalam sebuah kendaraan yang menuju sebuah katedral di Kota Tua Yerusalem, di mana upacara pemakaman berlangsung damai.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 3 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- Semakin Ganas, 3 Winger Persib Bandung di BRI Liga 1 Musim Depan
- Mengenal Sosok Nadya Pasha, Ramai Disebut Istri Indra Bruggman dan Sudah Punya 3 Anak
Pilihan
-
5 Sunscreen SPF 50 Terbaik untuk Kulit Berjerawat, Terasa Ringan Lebih Cepat Meresap
-
Daftar 5 Sunscreen untuk Kulit Berjerawat, Cegah Penuaan Dini Kandungan SPF Teruji
-
Setelah Naik Tinggi Imbas Perang Iran-Israel, Harga Minyak Dunia Akhirnya Stabil
-
Potret Ayah dan Ibu Justin Hubner, Calon Mertua Jennifer Coppen?
-
Daftar 7 Sepatu Lari Brand Lokal Terbaik, Kombinasi Kenyamanan dan Daya Tahan
Terkini
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi
-
7 Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Simak Cara Raih Saldo DANA Gratis Cuma Tinggal 'Klik'
-
DANA Kaget Kembali Hadir, Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Hari Ini, 1 Juli 2025
-
Dedi Mulyadi Jamin Utang BPJS Kesehatan Jabar Rp335 Miliar Beres di APBD Perubahan 2025
-
Waspada! Gempa Lembang Tak Picu Peningkatan Aktivitas, Tapi Tangkuban Parahu Simpan Potensi Erupsi