SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Garut di Provinsi Jawa Barat membenahi daerah kumuh di permukiman padat penduduk di Kampung Cireundeu, Desa Tanjungsari, Kecamatan Karangpawitan.
Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Garut Asep Robi Nugraha pada acara peletakan batu pertama penataan wilayah kumuh di Kampung Cireundeu mengatakan bahwa program pembenahan daerah kumuh mencakup area seluas 10 hektare.
Ia mengatakan bahwa Gerakan Bangun dan Cegah Wilayah Kumuh atau Gerbang Cahayaku untuk membenahi daerah kumuh pada tahun 2022 difokuskan di Kampung Cireundeu.
Program Gerbang Cahayaku, dia memaparkan, mencakup perbaikan dua rumah, pembangunan jalan lingkungan, perbaikan drainase, perbaikan sistem sanitasi dan penyediaan air bersih, perbaikan fasilitas mandi cuci kakus, penataan saluran air, pengelolaan sampah, penyediaan sarana proteksi kebakaran, dan pembangunan ruang terbuka hijau.
Menurut dia, pemerintah daerah mengalokasikan dana total Rp500 juta untuk mendukung persiapan, pelaksanaan, serta pengawasan pembenahan daerah kumuh di Kampung Cireundeu yang dilakukan secara swakelola oleh kelompok masyarakat setempat.
"Di Desa Tanjungsari telah terbentuk badan keswadayaan masyarakat sehingga pengelolaan kegiatan ini alhamdulillah bisa berkolaborasi dengan masyarakat langsung, dan nanti imbasnya juga untuk masyarakat," katanya, Rabu (25/5/2022).
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana mengatakan bahwa Gerbang Cahayaku ditujukan untuk menghadirkan lingkungan permukiman yang sehat dan nyaman bagi warga.
"Mudah-mudahan dengan adanya program Gerbang Cahayaku, yang memberikan keberpihakan kepada masyarakat kita, khususnya anak-anak, mudah-mudahan anak-anak kita bisa berdaya lah," kata Nurdin.
Kepala Desa Tanjungsari Yudi Nurjaman mengatakan bahwa Gerbang Cahayaku mendukung upaya untuk memajukan Desa Tunjungasri, yang berpenduduk 6.327 jiwa.
Baca Juga: Polisi Serahkan Sepeda Motor Hasil Curian Kepada Pemiliknya di Garut
"Mudah-mudahan ke depannya dengan adanya program Gerbang Cahayaku bisa lebih maju lagi buat ke depannya, tingkat kekumuhan itu kan sudah pasti akan lebih menurun ya, jadi di Desa Tanjungsari dikatakan sudah tidak ada lagi kekumuhan," katanya.Diperbaiki
Berita Terkait
-
Sukses Sebelum 30: Rajutan Garut Ini Tembus Pasar Lewat Shopee
-
Putri Karlina Ogah Tanggapi Video Adu Mulut dengan Warga Garut: Kebenaran Akan Menemukan Jalannya
-
Pusing hingga Muntah, Dinkes Garut Ungkap 600 Siswa Keracunan MBG: Alhamdulillah Semua Sudah Sehat
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Selebgram Cianjur RW Diduga Gelapkan Dana Talangan Buronan Interpol, Polisi Siapkan...
-
Mengenang Jejak Pengabdian Dini Yuliani: Dari Pebisnis Ulung hingga Ketua PKK
-
26 Tambang di Jabar Ditutup Dedi Mulyadi, Menteri ESDM : Saya Belum Tahu
-
Dedi Mulyadi Bagikan Kabar Duka!
-
6 Desa di Cisolok Sukabumi Terendam, Ribuan Jiwa Mengungsi: Ini Kebutuhan Prioritas!