SuaraJabar.id - Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bandung Barat Undang Husni Tamrin menyebutkan, estimasi kerugian yang dialami para peternak sapi di Bandung Barat diperkirakan mencapai Rp 8 miliar.
Dikatakannya, perkiraan total kerugian itu lantaran peternak harus melakukan pengobatan dan pemeliharaan akibat sapi-sapi mereka terkena
Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) yang terdata di Bandung Barat. Selain itu, produksi sapi juga menurun akibat penyakit itu.
"Peternak rugi sekitar Rp 3,5 juta per ekor, atau kurang lebih sekitar Rp 8 miliar setengah total sejak muncul PMK," ungkap Undang pada Selasa (21/6/2022).
Di Bandung Barat sendiri jumlah sapi yang terpapar PMK cukup banyak. Kekinian jumlahnya mencapai 4.904 ekor yang tersebar di 14 kecamatan. Populasi yang paling banyak terpapar ada di Kecamatan Lembang, Parongpong dan Cisarua.
Baca Juga: Kabar Buruk, Kasus PMK di Kabupaten Bogor Semakin Meluas, Iwan Setiawan: Penyebabnya dari Jonggol
Dari total kasus tersebut, sebanyak 3.609 ekor di antaranya sudah sembuh dan 84 ekor sapi mati. Selain itu, ada 104 ekor sapi yang harus dipotong bersyarat. "Tingkat kematian itu sangat rendah sekitar 2 persen. Yang mari itu sapi yang lemah, sapi pedet dan komorbid," ungkap Undang.
Untuk mencegah bertambahnya kerugian yang dialami peternak, pihaknya pun mulai menyuntikan vaksin terhadap sapi perah yang masih sehat untuk mencegah terpapar penyakit tersebut. Total ada sekitar 30 ribu ekor sapi perah yang disasar vaksinasi.
Untuk tahap awal, Dinas KBB menyasar sapi yang sehat dan belum terpapar PMK di wilayah Desa Jayagiri, Lembang pada Senin dan Selasa (20-21/6/2022). Pekan ini ada 1.100 dosis vaksinasi yang diterima untuk wilayah Bandung Barat.
"Hari ini kita mengadakan vaksinasi untuk sapi perah mengingat sapi pemeliharaannya lama sehingga kami prioritaskan lebih awal. Untuk sapi yang masih sehat dulu," Undang.
Untuk sapi yang terkena wabah PMK, kata dia, baru akan disuntikan vaksin enam bulan kemudian. "Masa inkubasi PMK itu paling lama 14 hari, paling singkat 3 hari. Jadi sapi yang tertular itu kita sembuhkan dulu, enam bulan kemudian baru divaksin," ujar Undang.
Baca Juga: 753 Ekor Ternak di Kabupaten Bogor Terkena PMK, Diskanak: 13 Sapi Mati
Ia membeberkan, wabah PMK sendiri sangat berdampak terhadap kondisi sapi. Dimana sapi bisa mengalami penurunan produksi susu hingga bobot berat badan. Meski begitu, Undang menegaskan sapi yang terkena penyakit tersebut masih bisa dikonsumsi.
"Sampai 75 persen turun produksi. Dari satu ekor misalnya normalnya 15 liter, kalau kena PMK paling 3-5 liter," terangnya.
Dirinya melanjutkan, target sasaran vaksinasi ternak ini mencapai sekitar 30 ribu ekor sapi perah. Untuk dosis vaksinnya pihaknya masih menunggu kiriman dari pemerintah pusat.
"Kita rencana untuk sapi perah saja 30 ribu sapi perah popilasi di Bandung Barat. Untuk sapi potong kita lebih kepada pencegahan atau isolasi di beberapa wilayah yang memang sangat diperlukan untuk menahan penyebaran," kata Undang.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
Terkini
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi
-
7 Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Simak Cara Raih Saldo DANA Gratis Cuma Tinggal 'Klik'