SuaraJabar.id - Di tengah imbauan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk menghapus denda Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor ternyata sudah selangkah di depan.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menegaskan bahwa kebijakan pro-rakyat tersebut bahkan sudah berjalan jauh sebelum instruksi dari tingkat provinsi.
Langkah cepat Pemkab Bogor ini tidak hanya mencakup penghapusan denda, tetapi juga memberikan insentif yang lebih signifikan bagi warganya, menunjukkan komitmen untuk hadir di tengah tantangan ekonomi masyarakat.
Bupati Rudy Susmanto menjelaskan bahwa program keringanan pajak ini bukanlah respons dadakan atas saran gubernur.
Kebijakan ini telah dirancang dan dieksekusi sejak bulan Juni 2025, membuktikan inisiatif lokal yang peka terhadap kondisi warganya.
Program tersebut mencakup dua poin utama yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat:
- Penghapusan Denda: Seluruh denda tunggakan PBB dari tahun 2024 ke belakang diputihkan.
- PBB Gratis: Warga dengan tagihan PBB di bawah Rp100.000 dibebaskan sepenuhnya dari kewajiban membayar.
“Alhamdulillah, Kabupaten Bogor dari Juni itu denda dihapus. Lalu Kabupaten Bogor sudah menerapkan dari bulan Juni pajak PBB yang dibawah Rp100 ribu digratiskan dan juga program masih berjalan sampai Agustus,” kata Rudy pada Minggu, 17 Agustus 2025.
Rudy Susmanto juga menegaskan komitmennya untuk tidak membebani masyarakat dengan kenaikan tarif PBB. Sejak dirinya dilantik, belum ada kenaikan tarif yang diberlakukan.
Ia bahkan secara aktif meminta Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) untuk terus melakukan evaluasi.
Baca Juga: Hormat ke 'Nyi Roro Kidul' Jadi Polemik, Pemprov Jabar Jawab dengan Agenda Kirab Kerajaan Sunda
“Selama saya menjabat sampai hari ini alhamdulillah kita belum menaikkan sedikitpun. Tetapi kita juga meminta kepada Bappenda untuk melakukan evaluasi-evaluasi dengan kondisi masyarakat yang mungkin hari ini kondisi ekonominya kurang baik,” jelasnya.
Menurutnya, jika ada komponen pajak yang dirasa memberatkan, pihaknya tidak akan segan untuk mengkajinya kembali.
"Apa yang memberatkan untuk masyarakat untuk bisa dikaji kembali,” tegas Rudy.
Meskipun kebijakan ini terkesan mengurangi potensi pendapatan, Rudy memastikan dampaknya terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak terlalu signifikan.
Menurutnya, prioritas utama saat ini adalah membantu pergerakan ekonomi di tingkat akar rumput.
“Tidak terlalu signifikan, karena tentunya bagaimana hari ini ekonomi masyarakat di bawah dapat bergerak,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Hormat ke 'Nyi Roro Kidul' Jadi Polemik, Pemprov Jabar Jawab dengan Agenda Kirab Kerajaan Sunda
-
Hormat ke 'Nyi Roro Kidul' di Kirab HUT RI, Dedi Mulyadi Dihujat dan Dituding Punya Obsesi
-
Semarak HUT RI ke-80: Ketika Tenaga Medis Masa Depan Berdandan Ala Timnas di SMK Moestopo
-
Dua "Dosa Besar" Pemerintah yang Diungkap Dedi Mulyadi di HUT RI
-
Warga Cirebon Akan Demo Kenaikan Pajak PBB ? Ini Himbauan Kapolres
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Sensasi Eropa di Lembang hingga Surga Prasmanan Sunda! Ini 4 Magnet Baru Bandung yang Wajib Dicoba
-
Kisah Korban Truk Tambang yang Terikat Kursi Roda, Tangisnya Pecah di Hadapan Dedi Mulyadi
-
Bawa Kopi Lokal Berkualitas ke Dunia Digital, Nyawang Langit Raih Omset Puluhan Juta
-
Ancam Ekonomi Warga, Mulyadi 'Tantang' Hanif Soal Penyegelan Wisata Puncak yang Kian Panas
-
BYD ATTO 1 Tunjukkan Kelincahan dan Efisiensi di Rute Bandung-Garut