Muhammad Yunus
Minggu, 17 Agustus 2025 | 17:50 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di Podcast Akbar Faizal Uncensored [Tangkapan layar YouTube]

SuaraJabar.id - Dalam sebuah pidato yang emosional di Lapangan Gasibu, Bandung, Gubernur Jawa Barat. Dedi Mulyadi menyampaikan permohonan maaf yang mendalam kepada masyarakat.

Di hadapan publik pada Minggu, 17 Agustus 2025, ia menyoroti kegagalan pemerintah dalam menyejahterakan seluruh rakyatnya.

Dan secara spesifik menyebut ada "dosa-dosa besar" yang harus dipikul bersama oleh para aparatur negara.

Pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini menunjuk dua sektor krusial yang menurutnya menjadi cerminan nyata dari dosa tersebut. Pendidikan dan kesehatan.

"Ini adalah dosa besar yang harus kita pikul bersama, tak boleh terjadi," tegas KDM.

Berikut adalah daftar "dosa besar" yang menjadi sorotan utama Gubernur Dedi Mulyadi, sebagai pengingat bagi para pemimpin.

Bahwa jabatan adalah titipan yang harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat.

1. Dosa di Sektor Pendidikan: Ketika Anak Bangsa Terhalang Biaya Sekolah

Dosa besar pertama yang disorot KDM adalah masih adanya anak-anak di Jawa Barat yang tidak dapat mengenyam pendidikan layak.

Baca Juga: APBD Jabar Disahkan Pincang! 5 Fakta di Balik Aksi Boikot PDIP Gara-gara Dana Pesantren

Secara spesifik, ia merasa bersalah atas beberapa kondisi yang seharusnya tidak lagi terjadi di negara yang telah merdeka.

Menurut KDM, adalah sebuah dosa ketika Anak tidak bisa bersekolah sama sekali.

Ini menjadi potret kegagalan paling dasar dalam memastikan hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan.

Lulusan SD tidak bisa melanjutkan ke SMP hanya karena tidak mampu membeli seragam.

Masalah sepele seperti seragam seharusnya tidak menjadi penghalang bagi seorang anak untuk melanjutkan pendidikannya.

Siswa putus sekolah di tengah jalan karena terbentur biaya.

Load More