SuaraJabar.id - Sebanyak 300 bangunan liar yang berdiri di bantaran sungai yang ada di Kota Bandung bakal dibongkar guna meminimalisir potensi terjadinya banjir.
Pembongkaran itu rencananya akan dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSABM) Kota Bandung bersama Satgas Sektor 22 Citarum Harum.
Penertiban tersebut akan dilakukan di 3 kelurahan di Kota Bandung yang tercatat ada 300 bangunan liar.
Kepala DSABM Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, pihaknya terus melakukan penertiban bangunan liar di bantaran sungai untuk meminimalisir potensi banjir akibat penyempitan jalur sungai. Adapun 300 bangunan liar yang akan ditertibkan berada di Kecamatan Batununggal.
"Di Kecamatan Batununggal ada tiga kelurahan, Kelurahan Maleer, Binong dan Gumuruh dengan total 300 bangunan liar akan ditertibkan untuk meminimalisir potensi banjir," kata Didi Ruswandi di Balai Kota, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Rabu (22/6/2022).
Didi Ruswandi menyebut pihaknya hanya akan membongkar bangunan liar yang berada di bantaran sungai yang tidak memiliki bukti kepemilikan lahan. Meski begitu, pihaknya masih menemukan bangunan yang memiliki legalitas sertifikat kepemilikan yang sebetulnya tidak boleh diterbitkan jika berada di bantaran sungai.
"Kalau punya legalitas kita tidak bongkar, ada sebagian punya sertifikat. Intinya, kita terus berupaya untuk mengatasi persoalan banjir ini di Kota Bandung," ucapnya.
Selain normalisasi kawasan sungai, Didi menyebut beberapa faktor lain yang menjadi penyebab banjir di Kota Bandung. Seperti, jumlah kawsan resapan air yang masih kurang serta kapasitas aliran sungai yang belum optimal.
Didi menyebut, pihaknya akan memasang pompa air di Cingised, Citarip Kopo dan Rancabolang Gedebage untuk menyelesaikan persoalan banjir yang hingga saat ini masih belum tuntas. Selain itu, pihaknya akan mendorong kerja sama dengan Pemkab Bandung untuk percepatan pembuatan kolam retensi di Tegaluar.
"Kolam retensi dua hektar sudah dibebaskan dari rencana 13 hektar. Penggalian oleh kita. Kota Bandung tidak akan bebas dari banjir, sebab banjir terjadi pada periode tahunan, lima tahun dan 10 tahunan," jelasnya.
Terkait tiitik banjir di Kota Bandung, menurutnya saat ini tinggal terdapat 100 tempat dan 24 titik lainnya merupakan genangan.
"Seperti yang di Tresna Asih dulu kita pernah tawarin sumur imbuhan, tapi ga ada lahan. Kemudian kita pengen rumah pompa juga disitu ngga ada lahan jadi solusinya belum ketemu," ungkapnya.
"Intinya terus kita dorong bagaimana caranya banjir di Kota Bandung ini bisa teratasi. Seperti pembangunan kolam retensi jika berdasarkan RPJMD hanya satu setahun dan itu sudah terpenuhi. Tapi kita buat sesuai kebutuhan, ketika ada lahan kosong kita buat kolam retensi," tutup dia.
Berita Terkait
-
Mendengar Alam dalam Hingar: Pelajaran dari Curug Tilu Leuwi Opat
-
Ogah Kawasan Istana Kebanjiran Lagi, Pramono Minta Rumah Pompa Waduk Pluit Dimodernisasi
-
Liga 1: Frans Putros Antusias Bela Persib, OTW Jadi Anak Emas Bojan Hodak?
-
Here We Go! Bukan Nike atau Adidas, Persib Gandeng Apparel Spanyol untuk Musim 2025/2026
-
Hikmah DJ Panda Kena Cancel Imbas Isu Erika Carlina, Dinar Candy Jadi Kebanjiran Job
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Melalui Budidaya Sorgum di Kabupaten Bogor, Bank Mandiri Perkuat Ekonomi Desa
-
Bangkit Lagi dengan Wajah Baru, Ini Makna di Balik Patung Kuda Kosong Cianjur yang Telan Rp199 Juta
-
Jembatan Ditelan Banjir, Ratusan Warga di Pelosok Cianjur Terancam Terisolasi
-
Modus Pinjam Bendera, Begini Cara Kepala Dinas Cianjur Diduga Akali Proyek Lampu Jalan Rp8,4 Miliar
-
Sosok Dadan Ginanjar, Kepala Dinas Cianjur yang Dinonaktifkan Akibat Skandal Korupsi Lampu Jalan