SuaraJabar.id - Sejumlah rumah di Kampung Tangsi Jaya, Desa Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga saat ini memilih untuk tidak menggunakan pasokan listrik dari PT PLN.
Sebelumnya, setidaknya hingga tahun 2000-an kampung di pelosok Bandung Barat ini selalu melewati gelapnya malam tanpa penerangan dari lampu yang dialiri listrik dari PT PLN. Saat malam tiba, mereka memanfaatkan lampu minyak untuk menerangi rumah-rumah.
Perkampungan paling ujung di tapal batas Gununghalu-Ciwidey ini belum terjangkau listrik, pada tahun itu. Penduduk perkampungan tinggal di rumah berdinding kayu dan bambu. Jumlahnya tak lebih dari 10 Suhunan.
"Sebelum tahun 2000 itu di sini gak ada sama sekali listrik, semua warga pakai lampu cempor," ujar Toto Sutanto, salah seorang warga saat ditemui belum lama ini.
Baca Juga: Uji Coba Berujung Maut, Mobil Listrik Nio Terjun dari Lantai Tiga, Dua Orang Penumpang Tewas
Kemudian sejumlah rumah tahun 2000-an mulai mendapat penerangan. Itupun warga harus membentangkan kabel hingga belasan kilometer.
Beberapa kali warga mengajukan pemasangan jaringan dan tiang listrik ke PLN, namun perusahaan pelat merah itu menolak dengan berbagai alasan.
Mulai dari jumlah penduduk sebagai calon pelanggan masih minim, hingga jarak dan biaya yang tak sebanding dengan pemasukan.
"Waktu itu, kita beberapa kali mengajukan pasang tiang. Tapi tetap tidak bisa," ucap Toto.
Tak ingin berpangku tangan dan terus memelas, Toto bersama warga lainnya berusaha menggali potensi energi listrik di daerahnya. Serangkaian eksperimen telah dilakukan untuk membuat Energi Baru Terbarukan (EBT). Namun selalu gagal lantaran keterbatasan peralatan.
Baca Juga: ExxonMobil Optimis Pelumas Kendaraan Tetap Relevan di Era EV
Tahun 2004, akhirnya terpikirkan untuk membuat kincir air untuk menghasilkan listrik. Tiga kincir air itu memanfaatkan arus deras Sungai Ciputri dan berhasil menerangi rumah-rumah warga, dengan kekuatan daya 110 volt.
Kehadiran kincir tradisional yang terbuat dari kayu itu ternyata belum cukup memenuhi kebutuhan energi warga. Listrik yang diproduksi hanya mampu untuk penerangan saja. Sementara kebutuhan lainnya seperti industri atau hiburan televisi belum bisa terpenuhi karena daya masih rendah.
Belum lagi, aliran listrik sering terhambat apabila banjir bandang datang. Kincir tersebut kerap rusak bahkan hilang terbawa arus banjir.
"Kalau ada banjir kami bukan saja berisiko padam listrik. Tapi juga kincirnya hilang terbawa arus deras sungai," sebut Toto.
Kemudian tahun 2007, kegigihan warga akhirnya dilirik Pemprov Jabar yang memberikan memberi bantuan pembuatan Pembangkit Listrik Mikro Hidro, yang diberinama Rimba Lestari.
Dengan kapasitas 20.000 Watt sebanyak 80 Kepala Keluarga (KK) kini bisa menikmati listrik hanya dengan ikut iuran sebesar Rp 25 ribu per bulan. Sedangkan fasilitas umum seperti masjid, penerapan jalan, tempat mengaji, dan sekolah, sepenuhnya gratis.
"Kita juga gratiskan bagi warga kurang mampu seperti janda atau lansia," terang Toto.
Tahun 2022, jaringan dan tiang listrik milik PT PLN telah masuk ke kampung itu. Namun mayoritas warga memilih tetap menggunakan energi dari PLTMH Rimba Lestari dengan alasan lebih murah dan stabil.
"Ya karena sudah pakai dari PLTMH, ngapain lagi kita pakai dari PLN," tandasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Kulkas 2 Pintu Inverter Low Watt (di Bawah 500 Watt) Termurah, Hemat Listrik
-
5 Rekomendasi Pompa Air 125 Watt Terbaik: Hemat Listrik, Mudah Pemasangan
-
Tarif Listrik PLN untuk Pelanggan Prabayar dan Pascabayar Update Juli 2025
-
Berapa Biaya Charge Mobil Listrik BYD M6 di Rumah? Ini Hitungan Lengkapnya
-
Pompa Air Berapa Watt? Panduan Lengkap Memilih Pompa Air Hemat Listrik untuk Rumah
Tag
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi
-
7 Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Simak Cara Raih Saldo DANA Gratis Cuma Tinggal 'Klik'