SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung belum lama ini mengumumkan pemenang tender pengadaan interior kantor bupati dan wakilnya yang bernilai hingga Rp 2 miliar. Belakangan, alamat perusahaan pemenang tender itu diduga tak sesuai dengan fakta di lapangan.
Pengamat menyoroti soal alamat tak jelas tersebut. Pemkab Bandung lantas dinilai lalai. Dinas terkait diminta melakukan kroscek secara mendalam, bahkan jika perlu mengulang lelang, termasuk menimbang lagi anggaran yang dirasa terlampau bengkak itu.
Merujuk laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Bandung (lpse.bandungkab.go.id), lelang diumumkan pada 17 Mei 2022 lalu, pagunya sebesar Rp 2,2 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dari 91 peserta yang terlibat, CV Bina Darma (CBD) dinyatakan menang tender dengan penawaran Rp 1,9 miliar. CBD pun disebut berkantor di Kompleks Pasir Madur Indah II Blok A4/15-16, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.
Suara.com mengecek alamat tersebut ke lokasi, tapi hanya menemukan rumah tak berpenghuni, sebelahnya toilet umum juga pos kamling. Di atas pintu rumah tertera pelat besi bertuliskan 'KPR-BTN/Blok A4 Nomor 16'.
Guna memastikan, sejumlah warga dimintai keterangan. Namun, mereka merasa heran saat ditanya ihwal keberadaan kantor CBD. Menurut mereka, tak pernah ada kantor di perumahan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) tersebut.
Penuturan Ketua RT setempat, Sodikin, rumah nomor 16 mulanya ditinggali warga bernama Taufik yang kini sudah meninggal dunia. Keluarganya pindah dan tak melanjutkan cicilan, hingga rumahnya disita bank.
Kata Sodikin, warga malah sempat mengaktifkan rumah kosong tersebut sebagai posyandu.
"Rumah itu karena sudah lama gak ada yang isi, karena tahu udah diambil sama bank, daripada kosong dipakai aja untuk posyandu, karena sayang tidak kepakai," katanya belum lama ini.
Kabar yang didapat Sodikin, di penghujung 2021 rumah nomor 16 dibeli seseorang yang tak ia kenal. Namun, sejak itu Sodikin mengaku tak pernah melihat adanya aktivitas di rumah tersebut.
"Tidak pernah lihat orang masuk ke rumah itu," kata Sodikin yang mengaku sudah tinggal di sana lebih dari 20 tahun.
Letak perumahan Pasir Madur Indah II memang cukup terpencil, seperti perumahan tak rampung. Ada beberapa rumah tak terurus, lahan-lahan kosong berumput liar, sementara jalan rusak dan berkontur curam.
Perumahan dihuni sekitar 30 kepala keluarga (KK). Secara administratif, hanya ada satu RW yang dibagi menjadi dua RT saja.
"Ini mah dulu perumahan gagal," kata Sodikin.
Suara.com telah mencoba menghubungi pihak perusahaan, berniat meminta tanggapan, namun hingga berita ditulis, permintaan wawancara belum ditanggapi.
Tag
Berita Terkait
-
Psikologi Warna: Kenapa Kuning atau Biru Bisa Jadi Kunci Kebahagiaan Kecil di Sudut Rumah Anda
-
Rotan, Warisan Nusantara yang Mendunia Lewat Sentuhan Brand Lokal dan Kolaborasi Global
-
9 Trik Ampuh Beli Furnitur Pertama: Rumah Impian Tanpa Bikin Dompet Nangis!
-
Kesibukan Kota Bikin Sulit Atur Waktu Renovasi, Desain Interior Kini Bisa dari Rumah
-
Ketika Desain Interior Ikut Tampil Modis di Panggung Fashion
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras
-
Mitra MBG Disentil Keras, Diwajibkan Sumbang 30 Persen Laba untuk Sekolah
-
Minggir Dulu Lembang! Ini 4 Surga Wisata Alam Kabupaten Bandung Selatan untuk Healing Akhir Tahun