Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 13 Juli 2022 | 13:37 WIB
Wawan, Salah Seorang Warga Menunjukan Bagian Hutan yang Dulunya Ditengarai Bagian dari Perkebunan Koka di Bandung Barat (Suara.com/Ferry Bangkit)

"Saya ada yang ditanami pisang, bonteng (timun). Sekarang udah milik warga, termasuk saya. Ada sertifikatnya," ujar Wawan.

Keterangan tambahan didapat dari salah seorang pegiat sejarah, David Riksa Buana. Berdasarkan keterangan pemberitaan berbahasa Belanda De Locomotief pada 1938 diadakan pengerjaan Jembatan Gantung Bayabang di atas Sungai Citarum.

Bataviaasch Nieuwsblad juga menurunkan berita pada 12 September 1938 terkait Peresmian jembatan Ba­ya­bang yang dihadiri sejumlah pejabat di tingkat Provinsi Jawa Barat, Bupati Bandung, Bupati Su­me­dang, Bupati Purwakarta dan Bupati Cianjur.

"Jembatan baru ini memiliki panjang total 86 meter, dirancang oleh pensiunan chief engineer V dan W Jürgensen West dan dieksekusi oleh Biro Teknis Soenda di Bandoeng," terang David.

Baca Juga: Total Kokain Ditemukan di Perairan Anambas Ternyata 43 Kilogram

Jembatan itu ditengarai sebagai akses untuk mengangkut hasil kokain produksi Citembong. Meskipun dalam Bataviaasch Nieuwsblad pada 4 Juni 1936 menuliskan nilai penting pembangunan jembatan terkait aktivitas pembelian teh pucuk dari penduduk untuk pabrik-pab­rik di Cianjur.

"Iya betul, kan dulu belum ada Jalan Citarum. Ada jalan yang tembus ke Cianjur," ucap David.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More