Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Sabtu, 16 Juli 2022 | 19:00 WIB
Bupati Garut, Jawa Barat, Rudy Gunawan. (Antara).

SuaraJabar.id - Bupati Garut Rudy Gunawan menetapkan status darurat bencana menyusul banjir yang meliputi delapan kecamatan di wilayahnya.

"Kita nyatakan darurat dan kita melakukan langkah-langkah konkret. Sekarang ini BPBD, juga Satpol PP, Damkar, TNI, Polri, sudah berada di lapangan melakukan evakuasi terhadap korban banjir," kata Bupati Rudy.

Menurut Rudy Gunawan, hujan deras telah menimbulkan banjir di bagian wilayah Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kidul, Cilawu, Banyuresmi, Karangpawitan, Cibatu, Cikajang, dan Bayongbong.

Selama masa darurat banjir, ia menjelaskan, pemerintah kabupaten akan menjalankan upaya-upaya penanganan dampak banjir di wilayah-wilayah kecamatan tersebut, termasuk menyalurkan bantuan kepada warga yang lingkungan permukimannya kebanjiran.

Baca Juga: 20 Desa di Garut Tergenang Banjir, 109 KK Mengungsi

"Alhamdulillah tidak ada korban yang meninggal dunia, tapi kita terus melakukan langkah-langkah penyelamatan," katanya.

Bupati mengimbau warga tetap waspada karena menurut prakiraan cuaca hari ini hujan deras bisa kembali mengguyur wilayah Garut.

"Saya berharap kita semua waspada, dan hari ini masih turun, dan berdasarkan ramalan hujan akan ada sepanjang hari ini," katanya.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Barat meminta warga Kabupaten Garut untuk bersiaga mengantisipasi potensi banjir akibat luapan Sungai Cimanuk.

Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Indra Gustari di Bandung, Jawa Barat, Sabtu mengatakan kesiagaan diperlukan karena intensitas hujan diprediksi masih tinggi hingga sepekan ke depan di daerah Garut.

"Khususnya Garut masih berpotensi terjadinya hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang pada sore hingga menjelang malam hari," kata Indra.

Ditambahkan Indra, sejak Jumat (15/6), enam pos BMKG di Kabupaten Garut mencatat hujan yang terjadi masuk ke dalam kategori lebat, sangat lebat, hingga ekstrem.

"Kita harapkan kewaspadaan masyarakat yang berada di daerah aliran sungai (DAS) nya di dataran lebih rendah, atau bantaran sungai di bagian tengah dan selatan Jawa Barat," kata dia. [ANTARA]

Baca Juga: Warga Garut Harap Waspada, Ada Potensi Banjir Akibat Luapan Sungai Cimanuk

Load More